• Kabar Pertanian

Kementan Petakan Rantai Nilai Beras Pastikan Pasokan Lancar

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 16/06/2022 16:29 WIB
 Kementan Petakan Rantai Nilai Beras Pastikan Pasokan Lancar Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kegiatan Pemetaan Rantai Nilai Beras yang merupakan bagian dari program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), dilaksanakan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. (Foto: Ist)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memetakan rantai nilai beras sebagai salah satu upaya untuk memastikan hasil produksi pertanian dapat tersalurkan dengan maksimal. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pasokan beras harus dipastikan lancar. 

"Beras adalah komoditas penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, kita memastikan rantai nilai beras bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata Mentan Syahrul.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan pentingnya memantau rantai nilai beras. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji rantai pasok padi atau beras. Manfaatnya yaitu memberi informasi mengenai pola rantai pasok padi atau beras, baik untuk masyarakat dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan," kata Dedi. 

Dedi menambahkan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pangan.  "Terutama yang berkaitan dengan rantai nilai alur produk, alur informasi dan alur keuangan di masa yang akan datang," tambahnya. 

Kegiatan Rantai Nilai Beras yang merupakan bagian dari program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), dilaksanakan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. 

Sebagai informasi, beras merupakan komoditas yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional serta menjadi basis utama dalam revitalisasi pertanian ke depan.

Beras yang merupakan makanan pokok lebih dari 95 persen penduduk Indonesia juga menyediakan lapangan kerja bagi 21 juta rumah tangga petani melalui usahatani padi (Sihombing 2015). 

Sementara Sulawesi Tengah memiliki beberapa sentra produksi Padi, salah satunya di Kabupaten Tolitoli Khususnya pada kecamatan Tolitoli Utara, Dondo, Dampal Utara, dan Dampal Selatan.

Hal ini tergambarkan dari kebanyakan penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani padi sawah, serta didukung luasnya lahan pertanian, dan ketersediaan irigasi teknis.

FOLLOW US