JAKARTA - Lebih dari 20 orang, termasuk orang-orang terlantar, tewas pada Minggu di dekat Menaka di timur laut Mali, kata kelompok bersenjata pro-pemerintah, Rabu.

"Orang-orang bersenjata masuk ke sebuah kamp tidak jauh dari lokalitas Izingaz, komune Ihinita, lingkaran Tidermene, wilayah Menaka, pada 12 Juni 2022, dan melanjutkan eksekusi singkat terhadap 22 orang, termasuk orang-orang terlantar yang datang untuk berlindung di daerah ini," kata Platform 14 Juni kelompok Gerakan Aljir dalam sebuah pernyataan.

Pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan kehidupan dilakukan oleh teroris yang berafiliasi dengan kelompok teror Daesh/ISIS yang beroperasi dengan sepeda motor, katanya.

Kelompok itu menuntut penyelidikan oleh otoritas yang berwenang, organisasi hak asasi manusia dan misi PBB di Mali.

Pemerintah berjanji untuk "melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa kejahatan ini tidak dibiarkan begitu saja."

Mali adalah salah satu negara Sahel di bawah terorisme. Serangan bersenjata berulang dan dioperasikan oleh kelompok teror yang berafiliasi dengan Daesh/ISIS.

Militer Prancis mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka berhasil menangkap Ould Albakaye, pemimpin kelompok teror di Gourma di Mali dan Oudalan di Burkina Faso utara, selama operasi oleh pasukan anti-teroris Barkhane pada malam 11-12 Juni.