• News

Tantang China, Amerika Sebut Selat Taiwan Sebagai Jalur Internasional

Yati Maulana | Rabu, 15/06/2022 12:05 WIB
Tantang China, Amerika Sebut Selat Taiwan Sebagai Jalur Internasional Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Kidd dan USS Pemotong Coast Guard Munro transit di Selat Taiwan 27 Agustus 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat pada hari Selasa mendukung pernyataan Taiwan bahwa selat yang memisahkan pulau itu dari China adalah jalur air internasional, penolakan lebih lanjut terhadap klaim Beijing untuk menjalankan kedaulatan atas jalur strategis tersebut.

Selat Taiwan sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, berlayar melalui selat itu, memicu kemarahan Beijing.

Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan negara itu "memiliki kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi atas Selat Taiwan" dan menyebutnya "klaim palsu ketika negara-negara tertentu menyebut Selat Taiwan sebagai `perairan internasional`."

Mengomentari pada hari Selasa, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan dalam sebuah email kepada Reuters, "Selat Taiwan adalah jalur air internasional, yang berarti bahwa Selat Taiwan adalah area di mana kebebasan laut lepas, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dijamin berdasarkan hukum internasional."

Dunia memiliki “kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan kami menganggap ini sebagai pusat keamanan dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas,” tambah Price.

"Saya telah menegaskan kembali kekhawatiran AS tentang retorika agresif dan aktivitas koersif China mengenai Taiwan dan mengatakan Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, dan itu termasuk transit melalui Selat Taiwan."

Sebelumnya pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou menyebut posisi China sebagai "kesalahan."

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan selat itu tidak berarti laut pedalaman China. "Ambisi China untuk menelan Taiwan tidak pernah berhenti atau disembunyikan; Selat Taiwan adalah wilayah maritim untuk navigasi internasional yang bebas," katanya kepada wartawan.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan memandang pulau itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China.

Taiwan mengatakan China tidak memiliki hak untuk berbicara untuk itu atau mengklaim kedaulatan, mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri dan bahwa Republik Rakyat China tidak pernah menguasai bagian mana pun dari pulau itu.

FOLLOW US