• News

SIPRI: Persenjataan Nuklir Global Tumbuh Mengkhawatirkan

Akhyar Zein | Senin, 13/06/2022 23:30 WIB
SIPRI: Persenjataan Nuklir Global Tumbuh Mengkhawatirkan Rudal berhulu ledak nuklir milik Rusia (foto: Getty Images/carnegieendowment.org)

JAKARTA - Persenjataan nuklir global diperkirakan akan tumbuh selama dekade berikutnya untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, menurut sebuah studi internasional yang dirilis pada hari Senin.

Sembilan negara bersenjata nuklir di dunia - AS, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara - terus memodernisasi dan memperluas persenjataan nuklir mereka pada tingkat yang kemungkinan akan meningkat selama dekade berikutnya.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengemukakan dalam Buku Tahunan 2022 yang baru dirilis.

"Ada indikasi yang jelas bahwa pengurangan yang menjadi ciri persenjataan nuklir global sejak akhir perang dingin telah berakhir," kata Wilfred Wan, seorang rekan senior di SIPRI, seperti dikutip dalam publikasi tersebut.

Semua negara bersenjata nuklir memperluas atau meningkatkan persenjataan mereka dan peran mereka dalam strategi militer mereka, sementara juga mempertajam retorika nuklir mereka, kata Wan, yang merupakan direktur Program Pemusnah Massal Senjata SIPRI.

"Ini adalah tren yang sangat mengkhawatirkan," tambahnya.

Menurut SIPRI, Rusia dan AS bersama-sama memiliki lebih dari 90% dari semua senjata nuklir, sementara tujuh negara lainnya sedang mengembangkan atau menggunakan sistem senjata baru.

China, khususnya, sedang dalam proses memperluas persenjataan nuklirnya secara substansial, dengan citra satelit yang menunjukkan pembangunan lebih dari 300 silo rudal baru, tegas institut tersebut.

Oleh karena itu, tambahnya, beberapa hulu ledak nuklir tambahan diperkirakan telah ditugaskan ke pasukan operasional militer China tahun lalu, menyusul pengiriman peluncur bergerak baru dan kapal selam.

FOLLOW US