• News

Taiwan Nyatakan Tak Tutup Pintu untuk China Asal Diangggap Setara

Yati Maulana | Minggu, 12/06/2022 17:05 WIB
Taiwan Nyatakan Tak Tutup Pintu untuk China Asal Diangggap Setara Taiwan mengeluhkan aktivitas militer China selama dua tahun terakhir yang berulang di sekitar wilayahnya. Foto: Reuters

JAKARTA - Taiwan tidak ingin menutup pintu ke China dan bersedia terlibat dalam semangat niat baik, tetapi atas dasar kesetaraan dan tanpa prasyarat politik, kata Perdana Menteri Su Tseng-chang, Minggu.

Hubungan antara Taipei dan Beijing, yang mengklaim Taiwan memerintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, berada pada titik terendah dalam beberapa dekade. China meningkatkan tekanan politik dan militer untuk membuat pulau itu menerima kedaulatannya.

Sebelumnya pada hari Minggu di sebuah forum keamanan di Singapura, menteri pertahanan China mengatakan pemerintah China mencari "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan tetapi mencadangkan "opsi lain."

Berbicara kepada wartawan setelah China melarang impor ikan kerapu dari Taiwan dengan alasan keamanan, sebuah langkah yang disebut Taipei bermotivasi politik, Su mengatakan Taiwan selalu memiliki niat baik terhadap China.

"Selama ada kesetaraan, timbal balik dan tidak ada prasyarat politik, kami bersedia untuk terlibat dalam niat baik dengan China," katanya, mengulangi posisi yang telah berulang kali dibuat Presiden Tsai Ing-wen di depan umum.

"Adapun pelecehan China terhadap Taiwan dengan pesawat militer, kapal perang, penindasan yang tidak masuk akal dan tindakan politik, yang paling tidak masuk akal adalah China," tambahnya.

"Taiwan tidak ingin menutup pintu ke China. China telah menggunakan berbagai cara untuk menindas dan memperlakukan Taiwan secara tidak wajar."

China menolak untuk berbicara dengan Tsai sejak dia pertama kali terpilih pada tahun 2016, melihatnya sebagai separatis yang telah menolak untuk menerima bahwa China dan Taiwan adalah bagian dari "satu China".

Tsai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka, dan sementara mereka menginginkan perdamaian dengan China, mereka akan membela diri jika diserang.

Rakyat Taiwan, yang tinggal di salah satu negara demokrasi liberal dan paling bebas di Asia, tidak menunjukkan minat untuk diperintah oleh Cina yang otokratis. China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

FOLLOW US