• News

Meksiko Bubarkan Karavan Milik 7.000 Migran Selama KTT Amerika

Yati Maulana | Minggu, 12/06/2022 13:05 WIB
Meksiko Bubarkan Karavan Milik 7.000 Migran Selama KTT Amerika Para migran yang akan melintasi negara istirahat dalam karavan di kompleks olahraga, di Mapastepec, Meksiko, 10 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Otoritas imigrasi Meksiko membubarkan karavan migran yang terdiri dari sedikitnya 7.000 orang, kata pemerintah Sabtu, mempersingkat perjalanan kelompok itu, yang bertepatan dengan KTT Amerika di Los Angeles.

Institut Migrasi Nasional Meksiko (INM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka membubarkan karavan dengan mencapai kesepakatan dengan penyelenggaranya dan mengarahkan orang-orang ke kantor INM di negara bagian Chiapas. Agensi tersebut juga membantu para migran mendapatkan dokumen untuk mengatur masa tinggal mereka di negara tersebut.

Karavan, yang menurut para aktivis migrasi bisa menjadi salah satu yang terbesar di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir, berangkat dari kota perbatasan selatan Tapachula pada Senin. Mereka terdiri dari orang-orang dari Amerika Tengah, Venezuela, Haiti, dan negara-negara lain, menurut INM.

Pembubaran karavan terjadi setelah KTT Amerika yang diselenggarakan oleh AS, yang diguncang oleh perpecahan setelah dikeluarkannya beberapa negara Amerika Latin yang berhaluan kiri. Presiden AS Joe Biden dan rekan-rekan pemimpin dari Belahan Barat menggunakan pertemuan itu untuk mengumumkan serangkaian program migran yang didukung oleh berbagai negara di belahan bumi dan Spanyol, menjanjikan pendekatan yang lebih kooperatif.

Langkah-langkah tersebut termasuk Amerika Serikat dan Kanada yang berkomitmen untuk menerima lebih banyak pekerja tamu, menyediakan jalur hukum bagi orang-orang untuk datang bekerja, dan negara-negara lain yang menyetujui perlindungan yang lebih besar bagi para migran. Tetapi beberapa analis skeptis bahwa janji itu cukup berarti untuk membuat perbedaan yang signifikan.

Meksiko juga akan menerima lebih banyak pekerja Amerika Tengah, menurut pernyataan Gedung Putih.

FOLLOW US