• News

Kunjungi Indonesia, PM Australia Isyaratkan Hubungan yang Lebih Kuat

Yati Maulana | Senin, 06/06/2022 21:15 WIB
Kunjungi Indonesia, PM Australia Isyaratkan Hubungan yang Lebih Kuat Presiden jokowi dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersiap untuk bersepeda selama pertemuan mereka di Istana Kepresidenan di Bogor, Indonesia, 6 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggembar-gemborkan hubungan yang semakin dalam dengan tetangga dekat Indonesia, menjanjikan kerja sama yang lebih kuat dalam perdagangan, keamanan, dan perubahan iklim selama kunjungan bilateral pertamanya ke luar negeri pada hari Senin.

Albanese menemani tuan rumah, Presiden Joko Widodo, untuk berkendara melalui istana kepresidenan di kota Bogor dengan sepeda bambu sebelum mereka memulai pembicaraan resmi mereka.

Menekankan pentingnya terlibat dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, perdana menteri Australia yang baru membawa delegasi bisnis terkemuka, bersama dengan Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Perdagangan Don Farrell.

"Indonesia berada di jalur untuk menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia," kata Albanese, "Merevitalisasi hubungan perdagangan dan investasi kami adalah prioritas bagi pemerintah saya."

Albanese melakukan perjalanan ke Jepang untuk pertemuan kelompok negara Quad, yang meliputi Amerika Serikat, India dan Jepang, sehari setelah dia dilantik pada bulan Mei. Kunjungannya ke Indonesia adalah yang pertama untuk pembicaraan empat mata dengan seorang pemimpin asing.

Dia mengatakan Australia akan bekerja untuk mewujudkan potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) dan juga menawarkan keahlian teknis untuk pengembangan ibu kota teknologi tinggi dan hijau yang direncanakan di Indonesia, Nusantara.

Albanese menegaskan kembali janji A$470 juta ($338,49 juta) selama empat tahun untuk pembangunan di Indonesia dan kawasan, kemitraan iklim dan infrastruktur senilai A$200 juta dengan Indonesia, dan pembentukan kantor Asia Tenggara di departemen luar negeri Australia.

"Sesuai dengan target iklim ambisius pemerintah saya, saya ingin akses yang lebih baik ke energi bersih yang terjangkau, andal, dan aman di seluruh wilayah kita, saat kita bertransisi ke dunia nol bersih bersama-sama," katanya.

Perjalanan itu dilakukan ketika pemerintah Partai Buruh baru Australia, yang mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif dalam pemilihan 21 Mei, menandakan penekanan yang lebih besar pada hubungan dengan Asia Tenggara dan perubahan iklim, sebuah masalah yang penting bagi tetangganya di Pasifik.

Albanese juga menjanjikan peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, serta keamanan dan keselamatan maritim, di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat di Indo-Pasifik, katanya kepada wartawan.

Menteri Luar Negeri Australia yang baru, lahir di Malaysia. Dia sebelumnya mengatakan Indonesia tidak mendapatkan perhatian yang layak di bawah pemerintahan sebelumnya, saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada hari Minggu.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya negara tetangga memperkuat komitmen bilateral mereka. Jokowi menegaskan kembali pentingnya kemitraan ekonomi strategis dan IA-CEPA, yang akan memungkinkan lebih banyak orang Indonesia untuk bekerja di Australia, pembukaan kampus Universitas Monash baru-baru ini di Jabodetabek, dan pentingnya ketahanan dan keberlanjutan pangan.

Albanese juga dijadwalkan bertemu Lim Jock Hoi, sekretaris jenderal 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang berbasis di Jakarta, sebelum menuju ke Makassar di Indonesia timur.

FOLLOW US