• Musik

Legislator Jamaika Minta Bob Marley Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional

Yati Maulana | Rabu, 01/06/2022 20:05 WIB
Legislator Jamaika Minta Bob Marley Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Turis melihat patung Bob Marley di luar Museum Bob Marley di Kingston 13 Desember 2013. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang legislator Jamaika meminta parlemen negara itu untuk menobatkan legenda reggae Bob Marley sebagai pahlawan nasional, sebuah upaya yang muncul di tengah meningkatnya nasionalisme di negara-negara Karibia berbahasa Inggris yang menjauhkan diri dari masa lalu kolonial mereka.

Usulan oleh anggota parlemen Lisa Hanna akan menjadikan penyanyi ikonik itu sebagai pahlawan nasional, sebuah gelar yang sudah dipegang oleh tujuh warga Jamaika termasuk pemimpin nasionalis kulit hitam Marcus Garvey dan perdana menteri pertama negara itu Alexander Bustamante.

Itu terjadi beberapa bulan setelah Barbados menganugerahkan kehormatan serupa kepada penyanyi pop Rihanna selama upacara November di mana pulau itu memutuskan hubungannya dengan monarki Inggris dan menciptakan sebuah republik, sebuah proses yang juga dipertimbangkan Jamaika.

"Bob Marley pantas mendapatkan pengakuan itu karena dia menjalani kehidupan yang sangat singkat yang mengubah cara berpikir orang-orang di seluruh dunia," kata Hanna kepada Reuters dalam sebuah wawancara di kantornya di Kingston.

Tidak jelas kapan parlemen akan memberikan suara pada tindakan tersebut. Hanna berharap itu akan disetujui pada waktunya untuk peringatan 60 tahun kemerdekaan negara itu pada 6 Agustus.

Marley lahir pada tahun 1945 di paroki pedesaan St. Ann dari ayah kulit putih Inggris dan ibu kulit hitam Jamaika.

Ketika dia berusia 12 tahun, dia pindah ke Trench Town di Kingston, di mana dia dan musisi Bunny Wailer dan Peter Tosh mengembangkan apa yang akan menjadi suara reggae yang diakui secara global. Marley meninggal pada 1981 karena melanoma, suatu bentuk kanker kulit.

Ketenarannya membantu menciptakan citra positif bagi Jamaika, yang pada saat itu dilanda oleh perpecahan politik yang mendalam yang terjadi dalam konfrontasi jalanan yang penuh kekerasan dan baku tembak antara geng-geng dari ideologi yang berlawanan.

"Ada kemungkinan Jamaika benar-benar memiliki seorang superstar di tengah kemiskinan dan kekerasan," kata Matthew Smith, sejarawan Jamaika di University College of London.

Marcia Griffiths, yang bernyanyi selama bertahun-tahun dengan Marley, termasuk di trek klasik seperti "No Woman, No Cry," juga mendukung proposal Hanna. "Bob adalah legenda dan ikon yang telah melakukan banyak hal untuk seluruh dunia," katanya dalam sebuah wawancara.

"Kekuatan dan kekuatan musik dapat mengubah dunia, dan itulah sebabnya Tuhan memberi kita seorang pria seperti Bob."

FOLLOW US