• News

APBD Tak Cukup, Pemerintah Kota Harus Kolaborasi dengan Pihak Ketiga

Eko Budhiarto | Jum'at, 27/05/2022 07:04 WIB
APBD Tak Cukup, Pemerintah Kota Harus Kolaborasi dengan Pihak Ketiga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya

BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) harus berkolaborasi dengan pihak ketiga guna membangun ekonomi. Hal ini dilakukan karena APBD yang dimiliki Pemkot tidak mencukupi untuk membangun semua sektor.

Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya. Dia menyatakan, ke depan pemerintah kota di Tanah Air harus melakukan kolaborasi kemitraan guna membangun ekonomi.

"Ke depan saya melihat pemerintah kota harus berkolaborasi dengan semua pihak. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu tidak cukup," kata Bima Arya, di Bandarlampung, Kamis (26/5/2022).

Menurutnya, banyak kota di Indonesia yang berhasil membangun ekonominya dengan kolaborasi kemitraan baik dengan pihak ketiga, swasta, komunitas, dan anak-anak muda kreatif di kota masing-masing.

"Pada acara Apeksi ini kita akan meluncurkan program pertama Apeksi, yakni `Youth City Changer`. Jadi anak-anak muda di seluruh Indonesia nanti akan kita undang pada rakernas," kata dia.

Selain itu, kata dia, salah satu isu lainnya yang akan dibahas pada Apeksi adalah kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Ini momentumnya pas ketika kita sudah masuk ke endemi dan kota-kota di Indonesia mulai `recovery` (pemulihan) ekonomi, jadi kita akan merapatkan barisan menjemput peluang dan mendorong bersama-sama UMKM di kota masing-masing untuk bangkit," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan bahwa akan ada 58 wali kota se-Indonesia yang menghadiri HUT Ke-22 Apeksi di kota ini.

"Yang tanpa diwakilkan ada 58 wali kota. Untuk menteri yang akan datang masih menunggu konfirmasi karena ini bersamaan dengan acara G20 di Bali. Tapi banyak dari mereka memberikan dukungan dan ucapan atas HUT Apeksi," kata dia.

Keywords :

FOLLOW US