• News

Dua Tentara Rusia Mengaku Bersalah dalam Pengadilan Kejahatan Perang di Ukraina

Yati Maulana | Kamis, 26/05/2022 21:30 WIB
Dua Tentara Rusia Mengaku Bersalah dalam Pengadilan Kejahatan Perang di Ukraina Pemukiman warga dan lembaga pendidikan yang dihancurkan tentara Rusia di Ukraina. Foto: Reuters

JAKARTA - Dua tentara Rusia yang ditangkap mengaku bersalah pada hari Kamis karena menembaki sebuah kota di Ukraina timur dalam persidangan kejahatan perang kedua.

Pada persidangan di pengadilan distrik Kotelevska di Ukraina tengah, jaksa penuntut negara meminta Alexander Bobikin dan Alexander Ivanov dipenjara selama 12 tahun karena melanggar hukum perang.

Seorang pengacara pembela meminta keringanan hukuman, dengan mengatakan kedua tentara itu telah mengikuti perintah dan bertobat.

Bobikin dan Ivanov, yang berdiri di dalam kotak kaca yang diperkuat, mengakui menjadi bagian dari unit artileri yang menembak sasaran di wilayah Kharkiv dari wilayah Belgorod di Rusia. Penembakan itu menghancurkan sebuah lembaga pendidikan di kota Derhachi, kata jaksa.

Para prajurit, yang digambarkan sebagai pengemudi artileri dan penembak, ditangkap setelah melintasi perbatasan dan melanjutkan penembakan, kata kantor kejaksaan.

"Saya sepenuhnya bersalah atas kejahatan yang dituduhkan kepada saya. Kami menembaki Ukraina dari Rusia," kata Bobikin di pengadilan dalam persidangan yang disiarkan langsung.

Meminta untuk tidak diberikan hukuman penjara maksimum, Ivanov mengatakan: "Saya bertobat dan meminta pengurangan hukuman."

Sidang berlangsung kurang dari satu jam. Putusan diharapkan pada 31 Mei.

Pengadilan Ukraina menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang tentara Rusia pada Senin karena membunuh seorang warga sipil tak bersenjata. Rusia mengatakan tidak memiliki informasi tentang persidangan dan bahwa tidak adanya misi diplomatik di Ukraina membatasi kemampuannya untuk memberikan bantuan.

Masih banyak lagi pengadilan serupa yang diharapkan terjadi di Ukraina dan Rusia, yang membantah menargetkan warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang.

FOLLOW US