Kalah dari Newcastle, Peluang Arsenal ke Liga Champions Berat

Akhyar Zein | Selasa, 17/05/2022 09:11 WIB
Kalah dari Newcastle, Peluang Arsenal ke Liga Champions Berat

JAKARTA - Peluang Arsenal lolos ke Liga Champions semakin berat setelah dikalahkan Newcastle United mengalahkan mereka 2-0 dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion St James` Park, Senin malam waktu setempat.

Kemenangan meyakinkan Newcastle berkat gol bunuh diri Ben White dan gol menit-menit terakhir yang dibuat pemain yang baru dikontrak Januari silam, Bruno Guimaraes. Hasil tersebut memastikan dan sekaligus membuat Arsenal terpaut dua poin di bawah Tottenham Hotspur yang menduduki urutan keempat klasemen dengan satu pertandingan tersisa musim ini.

Newcastle nyaris mencetak gol pada menit ke-37 ketika Allan Saint-Maximin menusuk dari sayap sampai tepi kotak penalti, tetapi tembakan mendatarnya ditepis oleh kiper Aaron Ramsdale.

Tak lama kemudian terobosan terjadi setelah turun minum ketika Joelinton bergerak dai sayap kiri untuk melepaskan umpan silang yang malah diteruskan oleh Ben White masuk gawang sendiri.

Tuan rumah Newcastle menciptakan banyak peluang untuk menggandakan keunggulan, tetapi akhirnya baru bisa menambah gol pada menit ke-85 ketika bola memantul dari Ramsdale malah masuk jalur berlari Guimareas yang tak ayal memasukkan bola ke gawang The Gunners.

Kemenangan pertama Newcastle dalam pertandingan liga atas Arsenal sejak April 2018 itu membuat tim asuhan Eddie Howe naik ke peringkat 12 klasemen setelah sampai Natal tahun lalu berkutat dalam posisi tiga terbawah Liga Inggirs, demikian Reuters.


Granit Xhaka:  Pemain The Gunners tidak pantas berada di lapangan

Kekalahan Arsenal dari Newcastle United adalah bencana dan para pemain The Gunners tidak pantas berada di lapangan, kata gelandang Granit Xhaka menyentil dirinya sendiri dan rekan-rekan satu timnya.

"Sulit mencari kata-kata yang tepat. Dari menit pertama hingga ke-90 kami tidak pantas berada di lapangan," kata pemain Swiss itu kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters, Selasa WIB.

Dalam laga di St James` Park yang berkesudahan 2-0 untuk Newcastle itu, Arsenal tampil buruk. Xhaka dkk. masih berpeluang merebut tiket kualifikasi Liga Champions, tapi kini berselisih dua poin di bawah Tottenham Hotspur (68 poin) yang menempati posisi keempat.

Xhaka tidak menahan pandangannya terhadap kinerja tim yang membuat mereka kini mengharapkan keajaiban terjadi pada hari terakhir guna menghindari mereka gagal enam musim berturut-turut dalam kompetisi elit Eropa.

“Saya tak bisa menjelaskan kepada Anda apa alasannya. Kami tak melakukan apa yang menjadi rencana main kami, tak mendengarkan pelatih. Apa yang terjadi sungguh bencana. Anda tidak pantas bermain dalam Liga Champions atau bahkan Liga Europa. Sungguh berat untuk diterima saat ini."

"Saya tidak tahu mengapa kami tidak melakukan apa yang diminta pelatih kepada kami."

Pemain berusia 29 tahun yang mengalami masa sulit di Arsenal setelah dicopot dari posisi kapten pada 2019 itu membantah bahwa kurangnya pengalaman dalam skuad Mikel Arteta adalah masalah mereka.

"Jika orang tidak siap menjalani laga ini, tinggal saja di rumah. Bukan soal usia Anda. Jika Anda gugup, diam di bangku cadangan atau tinggal di rumah. Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki nyali untuk datang ke sini guna bermain. Bagi kami ini salah satu pertandingan terpenting. Kami merasa sangat mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sini," kata dia.

"Maaf kepada mereka (penggemar), saya tidak punya kata lain. Ruang ganti sangat sunyi. Rencana permainan sungguh berbeda dengan apa yang kami lakukan selama 90 menit."

"Kami menunggu selama enam tahun (untuk bermain dalam Liga Champions). Kami sudah mengendalikan segalanya."

Tim asuhan Arteta menjamu Everton yang tengah berjuang menghindari degradasi, dalam pertandingan terakhirnya musim ini Minggu pekan ini.

Satu-satunya cara realistis Arsenal saat ini adalah merebut tempat terakhir Liga Champions dari seteru sekota, namun itu hanya jika Spurs kalah dari juru kunci Norwich City yng sudah terdegradasi pada Minggu, sebaliknya tim Arteta mengalahkan Everton. Skenario ini mutlak bagi Arsenal karena Tottenham memiliki selisih gol yang jauh lebih besar.

 

FOLLOW US