• News

Uni Eropa Cabut Persyaratan Masker untuk Perjalanan Udara Pekan Depan

Yati Maulana | Kamis, 12/05/2022 07:15 WIB
Uni Eropa Cabut Persyaratan Masker untuk Perjalanan Udara Pekan Depan Seorang pelancong yang mengenakan masker di Bandara Internasional Larnaca, setelah Siprus membuka bandaranya. Foto: Reuters

JAKARTA - Uni Eropa tidak akan lagi mewajibkan masker untuk dikenakan di bandara dan di pesawat mulai minggu depan di tengah pelonggaran pembatasan virus corona di seluruh blok, kata pihak berwenang Rabu, 11 Mei 2022.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa mengatakan pihaknya berharap keputusan bersama, yang dibuat dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, akan menandai "langkah maju yang besar dalam normalisasi perjalanan udara" untuk penumpang dan awak.

Pedoman baru "memperhitungkan perkembangan terbaru dalam pandemi, khususnya tingkat vaksinasi dan kekebalan yang diperoleh secara alami, dan pencabutan pembatasan yang menyertainya di semakin banyak negara Eropa," kata kedua badan tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

"Namun, penumpang harus berperilaku bertanggung jawab dan menghormati pilihan orang lain di sekitar mereka," kata Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky. "Dan penumpang yang batuk dan bersin harus sangat mempertimbangkan untuk memakai masker wajah, untuk meyakinkan mereka yang duduk di dekatnya."

Sementara rekomendasi baru mulai berlaku pada 16 Mei, aturan untuk masker mungkin masih berbeda menurut maskapai penerbangan di luar tanggal tersebut jika mereka terbang ke atau dari tujuan di mana aturannya berbeda.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa Andrea Ammon mengatakan mencuci tangan dan menjaga jarak sosial harus tetap dilakukan, tetapi operator bandara disarankan untuk tidak memberlakukan persyaratan jarak jika ini cenderung menyebabkan kemacetan.

Badan-badan tersebut juga merekomendasikan agar maskapai penerbangan menjaga sistem untuk mengumpulkan informasi pencari penumpang dalam keadaan siaga jika diperlukan di masa depan, misalnya jika varian baru yang berbahaya muncul.

FOLLOW US