• News

Seruan Untuk Penyelidikan Kematian Jurnalis Al Jazeera di Tepi Barat Meningkat

Akhyar Zein | Rabu, 11/05/2022 20:34 WIB
Seruan Untuk Penyelidikan Kematian Jurnalis Al Jazeera di Tepi Barat Meningkat Orang-orang Palestina membawa mayat reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, di Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu (11/5/2022). (Foto: REUTERS)

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS dan Uni Eropa pada hari Rabu menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kematian jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh selama serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Abu Akleh, 51, ditembak mati saat meliput serangan Israel di kota Jenin. Wartawan lain, Ali Al-Samoudi, ditembak di punggung, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

“Saya mengutuk keras pembunuhan reporter Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang ditembak dengan tembakan langsung pagi ini saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki,” Utusan Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wnnesland kata di Twitter.

“Saya menyerukan penyelidikan segera dan menyeluruh dan bagi mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban. Pekerja media tidak boleh menjadi sasaran, ”tambahnya.

Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides juga menyerukan untuk menyelidiki kematian reporter tersebut.

"Sangat sedih mengetahui kematian jurnalis Amerika dan Palestina Shireen Abu Akleh dari Al Jazeera," cuit Nides. “Saya mendorong penyelidikan menyeluruh tentang keadaan kematiannya dan cedera setidaknya satu jurnalis lain hari ini di Jenin.”

Seruan serupa untuk penyelidikan digaungkan oleh Unit Urusan Palestina AS.

“Belasungkawa terdalam kami atas kematian jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang terkenal bagi kami dan semua orang Palestina,” kata unit itu dalam sebuah tweet.

"Kami mendorong penyelidikan menyeluruh atas kematiannya dan cedera rekan jurnalis, Ali Al-Samoudi," tambahnya.

Delegasi Uni Eropa untuk Palestina mengatakan “terkejut dengan pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang melaporkan serangan ISF di Jenin.”

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan," cuit delegasi tersebut.

Sebelumnya Rabu, televisi Al Jazeera menuduh pasukan Israel dengan sengaja membunuh jurnalisnya Abu Akleh "dengan darah dingin."

“Kami berjanji untuk mengadili para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka, dan membawa mereka ke pengadilan,” saluran itu bersumpah.

Abu Akleh lahir di Yerusalem, pada tahun 1971, dan meraih gelar BA dalam jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania.

FOLLOW US