• Gaya Hidup

Rekomendasi 5 Buku Tipis Teman Perjalanan saat Arus Balik Mudik Lebaran

Tri Umardini | Sabtu, 07/05/2022 13:30 WIB
Rekomendasi 5 Buku Tipis Teman Perjalanan saat Arus Balik Mudik Lebaran Rekomendasi 5 Buku Tipis Teman Perjalanan saat Arus Balik Mudik Lebaran. (FOTO: GRAMEDIA)

JAKARTA - Bagi yang mudik Lebaran, kini saatnya harus bersiap kembali ke kota asal untuk bekerja atau menempuh pendidikan.

Dua hari ini, Sabtu-Minggu (6-7/5/2022) diperkirakan menjadi puncaknya arus balik mudik Lebaran.

Demi mengusir kebosanan saat perjalanan arus balik mudik Lebaran, kamu bisa membaca buku yang tipis dan ringan.

Selain itu, buku fisiknya juga praktis dibawa karena tipis dan menghemat tempat. Nah, berikut ini ada Rekomendasi lima buku tipis yang bisa menemani kamu di perjalanan mudik!

Rekomendasi 5 buku tipis untuk temani kamu di perjalanan arus mudik Lebaran

1. Sumur - Eka Kurniawan (60 Halaman)

Buku super tipis yang pertama ini datang dalam cerita pendek karya Eka Kurniawan yang behasil meraih nominasi Man Booker International Prize 2016 dan peraih Prince Claus Laureate 2018.

Cerita pendek ini pertama kali diterbitkan oleh Penguin Books pada tahun 2020 dalam bahasa Inggris di antologi Tales of Two Planets dengan judul “The Well”.

Novel dengan 60 halaman ini mengisahkan situasi lingkungan setelah mengalami perubahan iklim yang begitu dahsyat hingga memengaruhi aspek kehidupan setiap orang.

Kampung yang semakin hari semakin melanda kekeringan dan hanya mengandalkan satu sumur tua ini, akhirnya mulai ditinggalkan oleh warganya satu pe rsatu.

Bukan hanya itu, karena ternyata sumur ini juga bagai saksi bisu sebuah kisah cinta yang dimiliki oleh Thoyid dan Siti beserta tragedi yang mengiringinya.

2. Tempat Paling Liar di Muka Bumi - Theoresia Rumthe & Weslly Johannes (106 Halaman)

Kumpulan puisi luar biasa datang dalam buku yang ditulis oleh sepasang kekasih. Kisahnya datang melalui alur percintaan dua insan yang saling sahut menyahut.

Diawali dari puisi Theo, lalu dilanjutkan oleh puisinya Weslly. Ini adalah karya penulisan puisi yang sungguh menarik.

Banyaknya buku kumpulan puisi cinta sudah sering kita temui, namun karya Theo dan Weslly inilah yang paling intens menyebutkan perihal cinta dan kegilaan yang ada di dalamnya.

Hal-hal sederhana dijadikan istimewa oleh mereka. Para pembaca dibawa untuk terkesima dan bersyukur atas setiap helai ikal rambut sang kekasih, setiap jengkal kulit dan lekuknya, setiap helaan nafasnya, bahkan setiap berkas neuron yang menjadi isi kepalanya.

Semua kekaguman itu dinyatakan dengan puisi yang mengunggah rasa.

3. Pangeran Cilik: Le Petit Prince - Antoine De Saint E (120 Halaman)

Pangeran Cilik merupakan buku best seller yang telah diterjemahkan di seluruh dunia. Konon katanya, buku ini sempat diterjemahkan juga ke dalam 230 bahasa asing.

Buku populer yang berisi cerita anak-anak ini, ternyata dapat dinikmati dan direnungkan juga oleh berbagai kalangan usia.

Melalui kisah seorang anak yang gemar mengamati dunia dengan mata yang naif dan jiwa yang lugu bernama Saint-Exupéry, ia berhasil menyentuh beberapa nilai dan pengalaman manusia paling luar biasa.

Dongeng yang mengharukan sekaligus amat mendalam ini, termasuk karya-karya sastra dunia yang tidak bisa dilupakan, apalagi kisah kekuasaan, tanggung jawab, dan cinta yang sangat luar biasa untuk selalu dibaca.

4. Seribu Wajah Ayah - Nurun Ala (144 Halaman)

Buku ini mengisahkan tentang seorang anak yang pulang ke rumahnya saat sedang menempuh pendidikan S2 di luar negeri.

Ia pulang setelah dikabarkan tentang kematian ayahnya yang selama ini membesarkannya.

Ia masuk ke kamar sang ayah untuk mengenang memori tentangnya. Ia ditemani oleh sebuah album foto yang menjadi saksi kisah hidup ia dan ayahnya, di mana mereka hanya hidup berdua karena ibunya telah meninggal lebih dahulu saat melahirkan.

Terdapat sepuluh lembar foto yang memiliki kenangan tersendiri karena beragamnya ekspresi wajah sang ayah.

Penulis Nurun Ala menggunakan sudut pandang orang kedua dengan karakter Aku yang digambarkan tanpa nama dan gender.

Buku ini membuat para pembaca terasa seperti karakter utama. Pembaca diajak masuk untuk merasakan kehadiran sang ayah, merasakan kerinduan, dan juga penyesalan. (*)

FOLLOW US