• Oase

Bisa Hapus Dosa Besar, Manfaat dan Tata Cara Melakukan Salat Tasbih di 10 Hari Terakhir Ramadan

Tri Umardini | Minggu, 24/04/2022 04:30 WIB
Bisa Hapus Dosa Besar, Manfaat dan Tata Cara Melakukan Salat Tasbih di 10 Hari Terakhir Ramadan Ilustrasi salat. (FOTO: HO/IST)

JAKARTA - Memperbanyak amal ibadah hendaknya terus kita lakukan di 10 Hari Terakhir Ramadan.

Selain terus mengamalkan doa di 10 hari terakhir Ramadan, kita juga mengerjakan salat sunnah seperti Salat Tarawih, Salat Tahajud hingga Salat Tasbih.

Buya Yahya menjelaskan soal Salat Tasbih ini baik keutamaannya dan tata caranya.

Salah satu salat sunnah yang dapat dikerjakan umat muslim adalah Salat Tasbih.

Buya Yahya mengungkapkan keutamaan menunaikan Salat Tasbih yang biasanya dijadikan amalan umat muslim .

Sebagaimana salat lainnya, gerakan Salat Tasbih hampir sama yakni dimulai Takbiratul Ihram dan diakhiri salam.

Sesuai namanya, di dalam salat ini terdapat ratusan bacaan tasbih yang dibaca pada gerakan-gerakan tertentu.

Bagaimana keutamaan mengerjakan Salat Tasbih bagi umat muslim?

Buya Yahya membenarkan adanya riwayat maupun anjuran mengenai Salat Tasbih.

"Salat Tasbih adalah salat sunah yang benar riwayatnya dari Nabi menurut muhaddisin dan ulama. Walaupun ada sebagian ulama lain mengingkarinya menyebut hadistnya khilaf," jelas Buya Yahya dikutip dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Keutamaan Salat Tasbih disampaikannya, Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan salat ini setiap hari, jika tidak bisa maka seminggu sekali, jika masih tidak bisa juga, sebulan sekali atau setahun sekali, namun jika benar-benar tidak mampu maka minimal satu kali seumur hidup atau sebelum ajal menjemput pernah mengerjakan Salat Tasbih.

Ia menambahkan pahala Salat Tasbih sangat luar biasa, salat ini juga dikatakan dapat menghapuskan dosa kecil maupun dosa besar, yang sudah dikerjakan ataupun yang akan datang.

Jumlah Rakaat

Salat Tasbih merupakan shalat sunnah tingkat ketiga dalam urutan salat yang dikerjakan umat Islam.

Meski demikian, Buya Yahya mengimbau tetap mengamalkan Salat Tasbih jika memiliki waktu yang lowong dan tanpa halangan.

"Salat Tasbih martabat ketiga, cuma setelah itu jangan tidak mengamalkan kalau ada waktu, maksud kami dahulukan yang besar dahulu," terangnya.

Urutan salat dari pahala terbesar adalah salat fardhu atau salat wajib, tingkatan kedua adalah salat sunnah rawatib mencakup Qabliyah, Ba`diyah, Dhuha, dan Witir.

Bahkan Buya menyebut, Salat Tarawih tidak dapat mengalahkan Shalat Ba`diyah Isya secara tingkatan atau martabat dan pahala yang didapat.

"Begitu pula Salat Tasbih dibandingkan Salat Ba`diyah Isya, lebih besar pahalanya Salat Ba`diyah, jangan rajin Salat Tasbih tapi tidak ba`diyah maghrib nah ini orang keblinger," tuturnya.

Jumlah Rakaat Salat Tasbih

Diterangkan Buya Yahya, jumlah rakaat pada Salat Tasbih ialah empat rakaat.

Jika dikerjakan pada siang hari maka hendaklah dikerjakan dengan empat rakaat satu kali salam. Tetapi, jika dikerjakan pada malam hari, hendaklah dikerjakan dengan dua kali salam.

Di dalam Salat Tasbih dibacakan tasbih sebanyak 300 kali, dibaca 75 tasbih per rakaat, yang disebar di antara berdiri, rukuk, i`tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud.

Bacaan tasbih yang disebut itu yakni

Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaha illaallahu wallaahu akbar wa-laa haula wa laa quwwata illa billaahil-`aliyyil-`azhiim.

Jikalau merasa tidak memungkinkan karena kondisi tubuh yang lemah merasa pusing atau ada gangguan kesehatan, Buya Yahya menyebut bisa hanya membaca Subhanallah.

Selengkapnya berikut tata cara mengerjakan Salat Tasbih:

1. Berdiri menghadap kiblat, kemudian melafadzkan niat.

Lafadz niat salat Tasbih ialah sebagai berikut:

Ushalli sunnatat-tasbiihi rak`ataini lillaahi ta`aalaa, Allaahu akbar.

Artinya: Aku niat shalat Tasbih dua rakaat, karena Allah ta`ala. Allahu akbar.

2. Setelah membaca do`a iftitah kemudian membaca surah Al-fatihah, lalu membaca surah lain (tidak ketentuan surah khusus), kemudian sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 kali.

3. Kemudian rukuk, lalu setelah membaca tasbih rukuk, tasbih 10 kali.

4. Setelah selesai tahimid i`tidal, membaca tasbih 10 kali.

5. Saat sujud, setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali.

6. Lalu duduk antara dua sujud, setelah selesai membaca do`a duduk antara dua sujud, membaca tasbih 10 kali.

7. Kemudian pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali.

8. Sebelum berdiri untuk rakaat yang kedua hendaknya duduk istirahat lalu membaca tasbih 10 kali.

Atau bisa juga dikerjakan dengan cara sebelum membaca Al-fatihah, tasbih sebanyak 15 kali, sebelum rukuk sebanyak 10 kali, saat rukuk 10 kali, i`tidal 10 kali, sujud 10 kali, duduk diantara dua sujud 10 kali, dan pada sujud kedua 10 kali.

Jika terlupa membaca tasbih pada tempat-tempat tersebut maka digantikan pada tempat berikutnya agar tetap 300 kali tasbih.

Waktu pelaksanaan Salat Tasbih

Shalat Tasbih adalah salah satu shalat sunah mutlak yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan oleh umatnya.

Waktu untuk mengerjakan Salat Tasbih sendiri tidak ditentukan, yakni boleh dikerjakan kapan pun kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk salat.

Seperti saat setelah Salat Ashar, setelah Salat Subuh dan saat matahari tepat berada di atas kepala.

Salat Tasbih sama seperti Salat hajat, Salat istikharah, termasuk dalam wilayah Salat mutlak, waktunya bebas. (*)

FOLLOW US