Pakistan Apresiasi PBB Tetapkan 15 Maret Sebagai Hari Anti-Islamofobia

Akhyar Zein | Kamis, 14/04/2022 21:55 WIB
Pakistan Apresiasi PBB Tetapkan 15 Maret Sebagai Hari Anti-Islamofobia Ribuan orang Pakistan membentuk rantai manusia pada hari Kamis untuk mengapresiasi PBB karena menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.(foto: https://www.muslim-institute.org)

JAKARTA - Ribuan orang Pakistan membentuk rantai manusia pada hari Kamis untuk mengapresiasi PBB karena menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.

Acara tersebut berlangsung di distrik Jhang di provinsi Punjab timur laut di bawah payung Institut Muslim, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Islamabad, yang telah lama menyuarakan menentang Islamofobia.

Mengenakan shalwar-kameez putih (baju panjang dan celana longgar), para peserta memperagakan formasi yang berbeda, termasuk "Terima Kasih PBB", dan "Islam adalah Damai" dengan panjang dan lebar masing-masing 100 kaki (30 meter).

Bendera 57 negara Muslim diatur secara mencolok di sekitar logo PBB.

Pada tanggal 15 Maret, Majelis Umum PBB mengadopsi secara konsensus resolusi yang menetapkan 15 Maret Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.

Resolusi tersebut diperkenalkan oleh Pakistan atas nama Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ini menandai hari ketika seorang pria bersenjata memasuki dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menewaskan 51 korban dan melukai 40 lainnya pada 15 Maret 2019.

Berpidato di acara tersebut, Sahibzada Sultan Ahmed Ali, ketua penyelenggara acara, mengamati bahwa meningkatnya gelombang Islamofobia, khususnya di Barat, merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Berterima kasih kepada PBB yang telah mengadopsi resolusi tersebut, ia mendesak OKI untuk mengadopsi sebuah konvensi tentang memerangi Islamofobia. Negara-negara non-Muslim, menurutnya, nantinya dapat didorong untuk meratifikasi konvensi yang diusulkan.

FOLLOW US