• Bisnis

Masyarakat Diminta Laporkan jika Ada Penyalahgunaan BBM Subsidi

Budi Wiryawan | Minggu, 10/04/2022 22:10 WIB
Masyarakat Diminta Laporkan jika Ada Penyalahgunaan BBM Subsidi Ilustrasi BBM (foto: camargus)

BENGKULU - Pemantauan kondisi pasokan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) terus dilakukan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif di sejumlah wilayah Sumatera.

Setelah meninjau empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, Menteri Arifin kembali melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) di tiga SPBU yang berada di kota Bengkulu pada Minggu (10/4/2022).

Selama inspeksi di lapangan, Menteri Arifin melihat ada lonjakan konsumsi BBM yang cukup signifikan. Kendati begitu, stok BBM di SPBU terpantau aman dan mencukupi bagi masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idulfitri. Di samping itu, antrean panjang kendaraan mengisi BBM juga sudah perlahan terurai.

Pemerintah pun meminta masyarakat lebih pro-aktif apabila terjadi penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.

"Kami minta bantuan kepada semua (masyarakat) di sini untuk melaporkan apabila terjadi antrean dan mengingatkan kalau peruntukan BBM subsidi sesungguhnya. Kalau masyarakat yang mampu agar tidak mengonsumsinya," imbau Arifin.

Terkait pengawasan BBM bersubsidi, pemerintah akan mengambil langkah tegas terutama kendaraan operasional industri.

"Dari pusat kami akan membuat surat peringatan agar industri tersebut menggunakan BBM sesuai dengan peruntukkannya," tambahnya.

Demikian juga industri yang ada di bawah Kementerian ESDM, Arifin akan mengambil tindakan tegas jika mendapati ada kendaraan operasional pertambangan yang menggunakan solar subsidi.

"Kita akan ambil langkah-langkah, pertama akan mengingatkan, kemudian mengawasi, dan kalau masih terjadi penyimpangan, kita ambil tindakan tegas," tandas Arifin.

Tidak hanya itu, Arifin juga menyoroti adanya praktik curang modifikasi kapasitas tangki kendaraan yang ikut berperan besar atas terjadinya kelangkaan solar. Untuk itu dirinya berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sistem dan infratruktur yang ada saat ini.

"Kita akan cukupi. Namun harus dilihat kendaraan yang mengkonsumsi BBM sudah benar atau belum, banyak contoh truk 6 roda harusnya isi tangkinya 120 liter, dimodifikasi tangkinya sampai 400 liter, ini tidak benar. Apalagi dari jumlah yang diambil bukan dipakai untuk peruntukannya, sehingga banyak kios-kios di luar SPBU yang tidak resmi. Ke depan kita akan evaluasi, sistem dan infrastruktur akan kita sempurnakan. Ini butuh usaha, tapi yang penting sekarang bagaimana kita bisa mengamankan dulu, karena kita dihadapkan pada situasi krisis mengamankan pasokan energi kita, karena ada konflik geopolitik," tutup Arifin

FOLLOW US