• News

Bias Rasial Pengungsi Afrika Saat AS Sambut Pengungsi Ukraina

Akhyar Zein | Jum'at, 08/04/2022 13:18 WIB
Bias Rasial  Pengungsi Afrika Saat AS Sambut Pengungsi Ukraina Pengungsi Ukraina Sasha Alexandra dan Olena berpelukan sesaat sebelum diizinkan menyeberang ke Amerika Serikat untuk mencari suaka pada 21 Maret 2022 di Tijuana, Meksiko (foto: Getty Images/ nbcnews.com)

JAKARTA - Washington terus mendeportasi para pengungsi Afrika dan Karibia ke tempat asal mereka, yang dilihat oleh banyak pengungsi Afrika sebagai bias rasial, di saat Amerika Serikat (AS) bersiap menyambut puluhan ribu warga Ukraina yang meninggalkan negara mereka akibat konflik Rusia-Ukraina, menurut laporan terbaru dari The Associated Press yang dilansir Antara.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk menyambut 100.000 warga Ukraina yang akan meninggalkan negara mereka, memberikan Status Perlindungan Sementara kepada tambahan 30.000 orang yang telah berada di AS, serta menghentikan deportasi warga Ukraina, sebut laporan itu pada Jumat (1/4).

Ironisnya para pengungsi Afrika sangat khawatir tentang begitu cepatnya pengungsi Haiti dipulangkan, serta sambutan dingin yang diterima pengungsi Afrika dan Timur Tengah di Eropa Barat, yang sangat berbeda jika "dibandingkan dengan bagaimana negara-negara itu menyambut para pengungsi Ukraina dengan antusias," imbuh laporan tersebut.

Hal ini juga membuat para aktivis Kamerun memperkuat seruan mereka tentang bantuan kemanusiaan saat mereka berunjuk rasa di depan kediaman Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas di Washington dan kantor para pimpinan anggota Kongres bulan ini, sebut laporan itu.

Disebutkan pula dalam laporan itu bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak menanggapi keluhan rasisme dalam kebijakan imigrasi Amerika.

FOLLOW US