• News

Jika Barat Tolak Bayar Dalam Rubel, Rusia: Kami Tidak Akan Kirim Gas Secara Gratis

Akhyar Zein | Selasa, 29/03/2022 20:46 WIB
Jika Barat Tolak Bayar Dalam Rubel, Rusia: Kami Tidak Akan Kirim Gas Secara Gratis Ilustrasi. Jaringan pipa gas (foto: Bloomberg )

JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin mengatakan Rusia tidak akan mengirimkan gas ke Eropa secara gratis.

Apa yang akan dilakukan Rusia jika Eropa menolak untuk membayar pengiriman gas dalam rubel, Peskov mendesak untuk "menyelesaikan masalah yang akan datang" ketika menjawab pertanyaan pada briefing harian di Moskow.

"Proses pengiriman sangat, sangat rumit, ini bukan membeli beberapa produk di toko -- Anda membeli dan membayar di kasir. Ini adalah pengiriman, pembayaran, dan neraca, ini adalah proses yang diperpanjang waktunya. Sekarang semua modalitas sudah tersedia sedang dikerjakan antar departemen, dengan Gazprom.”

"Tetapi fakta bahwa kami tidak akan memasok gas secara gratis adalah tegas. Ini dapat dikatakan dengan kepastian yang mutlak. Dalam situasi kami, hampir tidak mungkin dan hampir tidak disarankan untuk terlibat dalam kegiatan amal pan-Eropa," sebut Peskov.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin menginstruksikan pemerintah, Bank Sentral, dan perusahaan Gazprom untuk beralih ke rubel pada 31 Maret untuk pembayaran pengiriman gas ke "negara-negara yang tidak bersahabat."

Pada 7 Maret, pemerintah Rusia mengeluarkan daftar negara yang "mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan, dan warganya," mengacu pada sanksi ekonomi yang diberlakukan di tengah perang Rusia-Ukraina.

Menurut dekrit yang diterbitkan di situs pemerintah, daftar tersebut mencakup Albania, Andorra, Australia, Inggris Raya, termasuk Jersey, Anguilla, Kepulauan Virgin Britania Raya, Gibraltar, negara-negara anggota Uni Eropa (UE), Islandia, Kanada, Liechtenstein, Mikronesia, Monako, Selandia Baru, Norwegia, Korea Selatan, San Marino, Makedonia Utara, Singapura, AS, Taiwan, Ukraina, Montenegro, Swiss, dan Jepang.

AS dan sekutunya "secara langsung" mendeklarasikan "perang hibrida total" melawan Rusia, imbuhnya.

"Barat tidak menyembunyikan tujuan konfrontasi ini, untuk menghancurkan ekonomi Rusia, merusak stabilitas politik domestik dan, pada akhirnya, secara signifikan melemahkan Rusia," lanjut dia.

Negara-negara Barat telah mencapai titik "bandit negara secara langsung," seperti melakukan penyitaan properti pribadi, dan penolakan kewajiban di bidang keuangan dan ekonomi, katanya.

 

FOLLOW US