• News

Beredar Video Penganiayaan Tahanan Rusia, Kyiv Pertanyakan Kebenarannya

Yati Maulana | Selasa, 29/03/2022 08:10 WIB
Beredar Video Penganiayaan Tahanan Rusia, Kyiv Pertanyakan Kebenarannya Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. Foto: anadolu agency

JAKARTA - Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa penyelidik Rusia akan menyelidiki video yang beredar di media sosial yang dimaksudkan untuk menunjukkan pasukan Ukraina menganiaya tentara Rusia yang ditangkap.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan video itu berisi "gambar mengerikan" dan perlu dinilai secara hukum, dan bahwa mereka yang mengambil bagian dalam apa yang dia gambarkan sebagai penyiksaan harus bertanggung jawab.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian video yang dikutip oleh Kremlin.

Ditanya tentang video tersebut selama wawancara di Sky News, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan itu tidak dapat diambil begitu saja. "Kita perlu bukti," katanya, Senin. "Jika militer dari pihak Ukraina bersalah, kami akan menyelidiki mereka dan membawa mereka ke pengadilan."

Sebelumnya, pejabat senior Ukraina telah menggambarkan video itu sebagai palsu. "Saat ini, tidak ada yang bisa mengkonfirmasi atau menyangkal kebenaran video ini. Tidak diketahui di mana itu terjadi, atau siapa pesertanya," kata juru bicara militer Oleksander Motuzyanyk.

Dia merujuk Reuters ke komentar yang dibuat oleh Valery Zaluzhny, kepala komandan angkatan bersenjata Ukraina, sebelum Peskov mengumumkan penyelidikan Rusia terhadap video tersebut.

“Musuh memproduksi dan membagikan video, dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap tersangka `tahanan Rusia` oleh `tentara Ukraina` untuk mendiskreditkan Angkatan Pertahanan Ukraina," kata Zaluzhny.

Angkatan bersenjata Ukraina menghormati norma-norma internasional, kata Zaluzhny, menuduh Rusia memproduksi video semacam itu untuk mendiskreditkan tentara Ukraina. Dia tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya.

Sergii Nykyforov, juru bicara pers untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan video itu harus dinilai "dalam konteks perang nyata dan informasi." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

FOLLOW US