JAKARTA - Korea Selatan membuat keputusan bahwa pihaknya akan meghentikan pasokan senjata ke rezim militer Myanmar pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata negara tersebut, Minggu (27/3).

Dengan kebijakan tersebut, Korea Selatan menjadi salah satu dari 20 negara yang melakukan hal serupa kepada Militer Myanmar karena sanksi atas kudeta yang mereka lakukan tahun lalu.

Uni Eropa juga bergabung dengan 20 negara tersebut agar rezim menghentikan kekerasannya terhadap orang-orang di sana dan memulihkan jalan negara menuju demokrasi.

"Beberapa negara terus memberikan bantuan mematikan kepada rezim militer Myanmar, memungkinkan kekerasan dan penindasannya," kata Chung Eui-yomg selaku Menteri Luar Negeri Seoul dilansir dari The Korea Herald.

Mereka mendesak semua negara untuk mendukung rakyat Myanmar agar dapat menghentikan penjualan atau transfer senjata, peralatan militer, material, peralatan penggunaan ganda dan bantuan teknis ke Myanmar yang sejalan dengan resolusi Majelis Umum PBB terkait.