• Kabar Pertanian

Buka Lahan Baru, Jokowi Tanam Jagung di Lokasi Food Estate di Perbatasan RI-Timor Leste

. | Jum'at, 25/03/2022 03:49 WIB
Buka Lahan Baru, Jokowi Tanam Jagung di Lokasi Food Estate di Perbatasan RI-Timor Leste Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi Food Estate di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakulus Mesak Kabupaten Belu. Presiden Jokowi bahkan menanam jagung bersama para petani di lokasi ini menggunakan mesin tanam otomatis.


ATAMBUA--Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Nusa Tenggara Timur berakhir di Kabupaten Belu. Sebelumnya, Presiden Jokowi berkunjung ke Kota Kupang meresmikan sejumlah proyek penataan Kota Kupang dan ke Kabupaten Timor tengah Selatan meninjau Program Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (24/3/2022).

Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste ini, selain meresmikan Polteknik Ben Mboei, Presiden Jokowi juga mengunjungi lokasi Food Estate di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakulus Mesak.

Malahan orang nomor satu di Indonesia ini turun langsung ke lahan Food Estate untuk menanam jagung hibrida jenis R7 dengan menggunakan mesin tanam otomatis.

Di tempat ini, Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengharapkan lahan baru untuk menanam jagung harus dapat terus ditingkatkan dari 53 hektare (ha) lahan yang sudah ada saat ini.

“Sore hari ini saya berada di Belu, Provinsi NTT. Kita di sini baru saja membuka lahan seluas kurang lebih 53 ha yang akan kita tanami jagung dan juga untuk airnya kita menggunakan mesin air springkle, yang airnya berasal dari bendungan yang sebelumnya telah kita resmikan, yaitu bendungan Rotiklot," jelas Jokowi.

Dan dari sinilah jelas Jokowi, lahannya nanti akan diperluas sampai seluas 500 ha, dan kalau itu nanti berhasil dan produksinya bagus makan kita akan melompat ke daerah yang lain, yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15.000 hektare.

Ia menambahkan perlu keberanian dalam membuka lahan tanam jagung serta tanaman pangan holtikultura lainnya dengan menggunakan teknologi pertanian serta mesin pertanian yang canggih di beberapa lokasi potensial yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh para kelompok tani.

“Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, dan mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti di NTT ini, nanti akan kelihatan semuanya apa yang perlu dikoreksi. Dan alsintan apa yang pas, yang cocok dipergunakan di daerah seperti NTT ini,” tegas Jokowi.

“Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT, khususnya di Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita karena ada lahan yang baru dibuka. Saya harapkan nanti hasilnya bisa kita lihat dan kita hitung berapa keuntungannya dan setelah itu akan kita perluas lagi lahan selanjutnya,” tambahnya.

Pertanian Tulang Punggung Ekonomi

Sementara Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian diibaratkan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, yang sudah semestinya antara pemerintah baik pusat maupun daerah dituntut untuk terus berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan terobosan-terobosan agar mampu beradaptasi dan bertahan dengan berbagai perubahan. Salah satunya dengan pengambangan program food estate di beberapa daerah.

“Pak Presiden sangat mengapresiasi dan meminta saya untuk mengembangkan ini, bahkan ini tahun target kita masuk sampai 500-1000 hektare di Belu, dan belasan ribu hektare lagi akan kita kembangkan untuk NTT secara keseluruhan," katanya.

Karena itu jelas Syahrul, sektor pertanian harus menjadi pilihan prioritas yang harus dioptimalkan demi peningkatan kesejahteraan petani, dan masyarakat luas. Karena lumbung pangan tersebut jelas akan mendorong upaya ketahanan pangan Indonesia.

Untuk diketahui lahan Food Estate yang terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakulus Mesak, Kabupaten Belu yang memiliki luas 53 hektare (ha) itu dibagi menjadi empat block, yaitu block A 3, 3 hektare, block B 18,7 hektare, block C 22 hektare dan block D 9 hektare.

Untuk diketahui lahan Food Estate yang terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakulus Mesak, Kabupaten Belu yang memiliki luas 53 hektare (ha) itu dibagi menjadi empat (4) block, yaitu block A 3,3 ha, block B 18,7 ha, block C 22 ha dan block D 9 ha.

Sejauh ini, Food Estate yang terletak tepat dibawah bendungan Rotiklot tersebut telah ditanami tiga jenis tanaman pangan, yaitu jagung, padi dan sorgum.

Periode pertama musim tanam yakni pada bulan Agustus-September 2021 dengan rincian jagung 53 ha panen 17 ha, sorgum 3,2 ha panen 2 ha.

Provitas jagung : 3,12 ton/ha, sorgum 4 ton/ha. Dengan keuntungan Rp 134juta. Dan periode kedua musim tanam yakni pada bulan Desember 2021-Januari 2022 dengan rincian jagung 40 ha panen 8 ha, serta padi 2 ha.

Provitas jagung : 3,36 ton/ha, padi 5,5 ton/ha. Dengan keuntungan Rp 354juta. Total keuntungan dari akumulasi musim tanam pertama dan kedua adalah Rp 488.480.000.

Untuk agenda musim tanam ketiga, khusus untuk jagung hibrida jenis R7 akan ditanam di block C dengan luas tanam 16 ha, dan target ke depan diharapkan akan mencapai total 1000 ha lahan untuk jagung di areal Food Estate tersebut.

Di Provinsi NTT, program Food Estate atau lumbung pangan nasional sendiri sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir tepatnya dimulai tahun 2020 di Kabupaten Sumba Tengah dan berhasil menuai hasil yang positif.

Gubernur NTT: Terima Kasih Presiden Jokowi

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang selalu mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke tiga wilayah di NTT yakni Kota Kupang, Kabupaten TTS dan Belu menyampaikan apresiasi dan pengharmatan kepada Presiden Joko Widodo.

“Kita berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah berulang-ulang kali datang ke NTT. Kali ini datang berbicara tentang stunting. Beliau memerintahkan Menteri Kesehatan bekerjasama dengan BKKBN bersama pemerintah daerah melakukan percepatan penurunan stunting di NTT,” jelas Viktor.

Viktor menyampaikan harapannya agar nantinya Politeknik Kementerian Pertahanan yang telah dibangun dapat membangun SDM NTT yang lebih baik ke depan.

“Kita telah melihat langsung Politeknik yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan yang sangat luar biasa dan kita memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat karena nantinya lembaga ini sangat bermanfaat bagi Provinsi NTT” kata VBL.

Terkait penanaman jagung oleh Presiden Jokowi bersama para petani di Belu, VBL--demikian disapa mengakui bila pemerintah telah melakukan komitmen besar yang akan membuat Provinsi NTT akan terdorong bergerak ke depan.

Sehingga nantinya kata dia, tidak ada lagi daerah-daerah yang tertinggal atau tidak diperhatikan karena berbagai alasan teknis.

Presiden Jokowi akan membantu dengan berbagai bantuan alat berat pertanian sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik,” jelas VBL yang didampingi Kapolda NTT Irjen Pol. Setyo Budiyanto. *

 

FOLLOW US