• Gaya Hidup

Bakso Kuliner Nusantara, Kisah Bakti Sang Anak pada Ibu, Berikut Resep Membuat Makanan Asal China

Tri Umardini | Selasa, 22/03/2022 07:06 WIB
Bakso Kuliner Nusantara, Kisah Bakti Sang Anak pada Ibu, Berikut Resep Membuat Makanan Asal China Bakso kuliner Nusantara. FOTO: HO/SAJIAN SEDAP

JAKARTA - Bakso merupakan kuliner Nusantara atau jajanan yang ada di seluruh penjuru Nusantara.

Rasanya hampir tak mungkin orang Indonesia tak mengenal atau tak pernah merasakan Bakso.

Mudah ditemui dari penjual gerobak keliling hingga restoran mewah atau hotel berbintang.

Harganya pun bervariasi mulai dari yang murah hingga mahal, tergantung tempat kita membelinya.

Bakso pada umumnya disajikan dengan bakso atau bola daging yang merupakan campuran daging giling dan tepung tapioka.

Satu porsi bakso biasanya disajikan dengan bakso, tahu, toge, kubis, bihun, telur, dan juga kulit pangsit.

Tak hanya berisi hal umum saja yang disajikan ke dalam seporsi mangkuk bakso namun ada juga siomay, tomat, dan lain-lain. Kemudian disiram kuah kaldu yang gurih dan diberi sedikit potongan daun bawang serta bawang goreng.

Bagaimana tidak tergoda dengan makanan yang satu ini. Kuah kaldunya yang harum dan hangat, membuat kita ingin menyantap sampai tandas, terlebih saat cuaca dingin.

Seperti dikutip dari sejarahlengkap.com, Bakso bermula pada awal abad ke-17 akhir dinasti Ming di Fuzhou, China.

Hidup seorang anak yang bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo terkenal sebagai anak yang baik dan berbakti kepada ibunya.

Kebaikan dan kebaktiannya sudah tertenak diantara para tetangganya. Hingga suatu hari, ibunya yang mulai tua tak dapat memakan daging sebab giginya sudah mulai tidak dapat makan makanan yang sifatnya keras, seperti daging.

Padahal daging adalah makanan kesukaan ibunya.

Sebab itulah, Meng Bo berinisiatif membantu agar ibunya dapat makan daging yang menjadi kesukaannya. Sepanjang malam, Meng Bo memikirkan bagaimana caranya mengolah daging yang keras agar dapat dimakan oleh ibunya.

Hingga suatu ketika, Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi.

Melihat hal itu, Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging seperti cara tetangganya membuat olahan kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya seperti bulatan bulatan kecil agar ibunya mudah untuk memakannya, dari aroma rebusan olahan daging itu tercium aroma yang sangat lezat sehingga ibunya penasaran dengan aroma kaldu daging yang dibuat oleh Meng Bo itu dan ingin mencicipi makanan yang memiliki aroma sedap itu.

Setelah olahan daging matang, Meng Bo menyajikan olahan tersebut kepada ibunya.

Sang ibu merasa gembira sebab tak hanya lezat namun adonan tersebut mudah untuk dimakan olehnya.

Tak hanya sang ibu, Meng Bo pun merasa senang sebab sang ibu tercinta dapat merasakan makan daging kembali. Dan kini mereka sering memasak dan memakan Bakso sebagai makanan utama mereka.

Cerita bakti Meng Bo dan sejarah Bakso tersebar luas hingga ke seluruh Kota Fuzhou.

Tak hanya tetangga namun banyak penduduk yang berdatangan untuk belajar membuat Bakso yang dibuat Meng Bo.

Resep tersebut terus menyebar hingga sampai ke Indonesia. Walau resep asli dengan resep Indonesia berbeda namun bentuk Bakso yang bulat serta teksturnya yang empuk tetap sama layaknya resep Meng Bo.

Sejarah Bakso Masuk ke Indonesia
Bakso yang kita kenal saat ini diperkenalkan oleh pedagang China yang menetap di Indonesia.

Namun, sejarah Bakso di Indonesia mengalami perubahan pada resep asli dimana penggunaan daging babi yang memang tidak familiar di Indonesia.

Pedagang tersebut menggantinya dengan daging sapi, begitu juga dengan bumbu menggunakan rempah-rempah yang cocok dengan lidah orang Indonesia.

Walau tak mirip dengan resep asli, namun daging Bakso yang empuk tetap menjadi ciri khas masakan ini.

Asal-Usul Nama Bakso
Asal nama Bakso terdiri dari dua suku kata yakni Bak dan So. Bak berarti Daging babi dan So yang berarti kuah.

Dapat diartikan kuah dengan daging babi. Di dataran China, daging babi sudah biasa di kalangan penduduk. Namun, saat memasuki kawasan Indonesia, daging babi diganti dengan daging lainnya seperti daging sapi, ayam, dan ikan (seafood).

Ada pula dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah Bak-So berarti “daging giling”.

Resep Bakso Daging Sapi

Bahan:
500gr daging sapi giling
2 sdt garam
2 sdt merica bubuk
2 sdt Bawang Putih bubuk
1 sdt gula pasir
1 butir telur
3 sdm bawang merah goreng
6 sdm tepung tapioka
6 cube es batu
1 sdt baking powder
2L air untuk merebus bakso

Cara Membuat:

1. Didihkan air, lalu matikan.

2. Campurkan daging, garam, gula, merica, telur, bawang putih, bawang merah goreng, dan baking powder.

3. Gunakan food processor atau food chopper hingga tercampur merata.

4. Masukkan es batu dan giling kembali hingga merata.

5. Masukkan tapioka hingga kalis dan menyatu.

6. Cetak bakso menggunakan sendok yang dicelupkan terlebih dahulu ke air rebusan.

7. Setelah semua selesai, nyalakan api sedang dan masak bakso hingga matang dengan tanda bakso mengapung.

8. Angkat bakso dan masukkan ke dalam air es dan tiriskan.

9. Simpan ditempat kedap udara. Masukkan ke dalam kulkas atau freezer.

Resep Membuat Kuah Bakso

Bahan :
1 kg daging sandung lamur atau tetelan sapi
3 liter air
2 batang daun bawang, potong dua bagian
2 sdm kaldu ayam bubuk
2 sdt penyedap rasa, jika suka
1 sdt merica bubuk
2 sdt garam
5 siung bawang putih, cincang halus, goreng

Cara Membuat Kuah Bakso dari Daging Sapi:

1. Potong-potong daging sapi. Didihkan 3 liter air dalam panci besar.

2. Masukkan potongan daging ke dalam air mendidih, kecilkan api, tunggu hingga busa mengapung di permukaan panci lalu angkat busanya.

3. Didihkan dengan api kecil hingga daging sapi hampir empuk.

4. Masukkan daun bawang, kaldu ayam, merica, penyedap rasa dan garam.

5. Masak hingga daging empuk lalu matikan api.

6. Angkat dagingnya dan saring kaldunya sekitar 2 liter.

6. Didihkan kembali kaldu sapi, tambahkan bawang putih goreng.

7. Masukkan kembali daging sapi dan rebus beberapa saat hingga mendidih. Matikan api.

8. Merica dan garam bisa ditambahkan saat disajikan dengan bakso. (*)

FOLLOW US