• Gaya Hidup

Bika Ambon Kuliner Medan, Begini Sejarah Nama Ambon & Resep Membuat Kudapan Lezat Berwarna Kuning

Tri Umardini | Sabtu, 19/03/2022 06:19 WIB
Bika Ambon Kuliner Medan, Begini Sejarah Nama Ambon & Resep Membuat Kudapan Lezat Berwarna Kuning Bika Ambon Kuliner Khas Medan, Begini Sejarah Nama Ambon & Resep Membuat Kudapan Lezat Berwarna Kuning. FOTO: RESEP MASAKANKU

JAKARTA - Bika Ambon merupakan kuliner khas Medan, Sumatera Utara. Bika Ambon memiliki ciri khas berwarna kuning dengan permukaan berpori-pori atau berlubang.

Biasanya Bika Ambon tersaji dalam potongan persegi. Saat dimakan, citarasa legit tercampur dengan sensasi kenyal di lidah. Aroma harum pandan menyengat.

Saat mendengar nama kue Bika Ambon, mungkin pertanyaan yang seting terlintas di benak Anda adalah mengapa nama dan asal makanan tersebut berbeda kontras sekali.

Meski menyandang nama Ambon, kue ini tidak berasal dari Ambon, satu provinsi di bagian timur Indonesia, tetapi justru berasal dari Medan.

Seperti dikutip dari pemkomedan.go.id, berikut sejarah nama Bika Ambon, oleh-oleh khas Medan.

Nama Bika sendiri menurut sumber terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira atau tuak Enau agar dan menjadi berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu tersebut.

Bika Ambon nampaknya mulai beradaptasi mengikuti laju zamannya. Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun berbagai varian warna sudah dapat ditemukan sesuai rasanya.

Kini Bika dibuat dalam rasa pandan, namun ada juga yang mengembangkannya dalam varian rasa lain, seperti, durian, keju, cokelat.

Kawasan yang banyak penjual Bika Ambon adalah Kawasan Jalan Majapahit. Kawasan Jalan Majapahit sangat ramai menjual Bika Ambon sejak 1980-an dan menjadi pusat penjualan Bika Ambon di Medan.

Pada 1970-an, Bika Ambon selalu dihidangkan sebagai kudapan menikmati es krim.

Nama Bika Ambon memang unik. Meski ada kata Ambon pada namanya, namun bukan berarti kue Bika Ambon berasal dari ibukota Provinsi Maluku tersebut.

Kehadiran Bika Ambon yang berbeda nama dan lokasi asal menuai banyak kontroversi. Bika Ambon yang memang sangat nikmat ini kemudian menjadi sangat populer di Medan dan menjadi fenomenal hingga banyak cerita tentang asal muasal Bika Ambon.

Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner.

Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika.

Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama Bika Ambon.

Beberapa Cerita Tentang Asal Mula Bika Ambon

Cerita yang pertama mengatakan, Bika Ambon dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual dan popularnya Bika Ambon adalah di simpang Jl. Ambon Sei Kera Medan.

Kemudian sumber lain mengatakan, nama Bika Ambon berasal dari seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika.

Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi, tetapi singgah di Medan sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi sangat terkenal di Medan.

Cerita yang lain lagi mengatakan, bahwa dahulu ada sebuah daerah bernama Amplas yang kemudian dibagi menjadi dua wilayah, barat dan timur sungai.

Sebelah barat sungai sering disebut dengan “pabrik” karena terdapat pabrik pengolahan latex, dan sebelah timur sungai sering disebut dengan “kebon” karena terdapat barak atau perumahan buruh dan kebun tembakau serta cacao.

Bika Ambon diceritakan diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari Jawa yang membuat kue Bika Ambon dan memasarkannya di Medan.

Pada waktu itu, jarak dari Amplas ke Medan ditempuh dalam waktu setidaknya 1 sampai 2 jam dan tempat pemasarannya adalah Kesawan, Perniagaan, Kereta Api, dan sekitarnya.

Hasilnya, orang-orang Belanda sangat menyukai rasa kue tersebut. Hal ini kemudian membuat seorang pedagang keturunan Tionghoa berinisiatif untuk membantu memasarkan dan bekerja sama dalam pemasaran Bika Ambon yang dibuat oleh buruh tersebut.

Akhirnya kehadiran Bika Ambon tersebut sangat laris dan membuat warga transmigran lainnya juga ikut mengadu untung di bisnis tersebut.

Dan nama Bika Ambon sendiri berasal dari Bika “Amplas-Kebon” yang diakronimkan menjadi “BIKA AMBON”.

Cerita selanjutnya, dikatakan bahwa semasa zaman Belanda ketika masih ada di Tanah Deli, seorang Tionghoa melakukan eksperimen dengan sebuah kue. Ia melakukannya di rumahnya, tidak jauh dari kawasan Jalan Majapahit, Medan. Setelah matang, kue tersebut lalu dicobakan pada pembantunya, seorang pria asal Ambon.

Pria tersebut sangat menyukai kue itu, hingga memakannya dengan lahap. Itulah menurut cerita ini mengapa dinamakan Bika Ambon.

Cerita yang lainnya menganalisa sejarah penamaan Bika Ambon berdasarkan bahasa.

Menurutnya, Ambon bukanlah istilah yang menyatakan nama jalan tempat Bika Ambon ini populer, asal orang yang membawa Bika Ambon ini, atau akronim nama daerah asal Bika Ambon, tetapi istilah tersebut dalam bahasa Medan berarti lembut.

Saat ini, selain untuk oleh-oleh khas Medan, Bika Ambon juga sering kali dijadikan untuk sajian Lebaran.

Bika Ambon memang sangat pas jika disajikan sebagai suguhan bagi para tamu. Meski untuk membuatnya dibutuhkan waktu yang panjang, hingga selama satu malam atau 12 jam, namun rasanya akan terbayarkan oleh kelegitan dan kenikmatan Bika Ambon.

Selain proses mendiamkan adonan yang cukup lama, juga perlu Anda perhatikan dalam pembuatan resep Bika Ambon adalah saat pemanggangannya.

Setelah tahu sejarahnya, yuk kita contek resep membuat Bika Ambon yang pasti lezat ini.

Resep Bika Ambon

Bahan:
200 gram tepung sagu
250 gram gula pasir
10 kuning telur
250 ml santan kental, dari 1 butir kelapa
50 ml air kelapa
1/2 sendok teh garam
15 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
1/4 sendok teh kunyit bubuk
minyak goreng untuk memoles
2 sendok makan margarin

Bahan biang:
1 bungkus (11 gram) ragi instan
15 gram gula pasir
10 gram tepung terigu
60 ml air hangat

Cara membuat bika ambon lembut dan bersarang:

1. Buat biangnya terlebih dahulu. Campurkan semua bahan biang, diamkan selama 15 menit. Sisihkan.

2. Lanjutkan dengan masak santan campurkan daun jeruk, sampai mendidih. Dinginkan. Setelah dingin, campur dengan tepung sagu.

3. Kocok telur bersama gula pasir dengan speed rendah sampai gula larut.

4. Setelah 15 menit, campurkan biang dengan campuran tepung sagu. Masukkan campuran tersebut ke kocokan telur dan kunyit bubuk. Tambahkan margarin, aduk rata. Diamkan adonan selama tiga jam.

5. Tuang adonan yang telah didiamkan dalam cetakan ukuran 20x10x7 cm yang telah dipoles minyak dan dalam kondisi panas.

6. Panggang diatas pasir yang sudah dipanaskan sampai gelembung berhenti dan berlubang-lubang.

7. Lanjutkan dengan panggang bika ambon di oven dengan api atas suhu 190 derajat Celcius dengan pintu oven terbuka. (*)

 

 

FOLLOW US