• Gaya Hidup

Ngemil Bisa Jadi Self Reward bagi Kesehatan Mental? Begini Ulasannya

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 08/03/2022 19:30 WIB
Ngemil Bisa Jadi Self Reward bagi Kesehatan Mental? Begini Ulasannya Mondelez Indonesia mengajak masyarakat menerapkan #JamNgemil untuk kesehatan mental

JAKARTA - Psikolog dan Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi Saskhya Aulia Prima M.Psi mengatakan bahwa kegiatan mengemil atau aktivitas mengunyah camilan dapat menjadi salah satu bentuk mengapresiasi diri atau self reward bagi kesehatan mental.

Hal itu disampaikan Saskhia dalam acara Virtual Conference Mondeléz the State of Snacking 3.0, Selasa (8/3/22).

“Kebutuhan akan ngemil banyak muncul untuk meredam stres dan mencari kenyamanan yang dibutuhkan ketika jeda atau menyelesaikan pekerjaan, terutama bagi milenial dan Gen Z. Hal tersebut sangatlah mungkin, karena secara biologis perilaku makan atau ngemil dapat menyalakan reward system di otak yang menghasilkan hormon bahagia (dopamine)," ujar Sakhia.

Saskhya menjelaskan bahwa dengan melakukan self reward seseorang akan merasa senang, sehingga bisa memotivasi diri untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. 

Sayangnya, menurut Saskhya, banyak orang yang masih belum terlalu memahami bahwa self reward itu sesuatu yang perlu, tidak egois, tidak lari dari tanggung jawab, dan sebaliknya justru akan meningkatkan kinerja, kesehatan mental, serta fisik.

“Bagi kebanyakan orang, self reward merupakan kemampuan yang perlu dilatih, sebagai penghargaan untuk diri sendiri setelah melakukan suatu hal yang menjadi tujuan atau target,” ujar Sakhya.

 “Sehingga menerapkan momen pengingat seperti #JamNgemil dapat menjadi salah satu cara untuk melatih keterampilan self reward”, tambah Saskya.

Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari mengajak masyarakat untuk menerapkan inisiatif #JamNgemil, yaitu meluangkan waktu sejenak di antara kesibukan sehari-hari untuk menikmati camilan favorit sebagai cara sederhana dalam menyenangkan dan mengapresiasi diri.

“Momen #JamNgemil sebaiknya diterapkan secara #NgemilBijak (mindful snacking), yakni dengan sepenuhnya fokus akan momen ngemil tersebut, sehingga dapat menyadari kebutuhan tubuh, dan mendapatkan manfaat baik dari camilan untuk membahagiakan diri,” ujar Khrisma.

Berdasarkan survei The State of Snacking tahun ke-3 yang dikeluarkan Mondelez International, mengungkapkan bahwa 93% responden mencari camilan untuk meningkatkan kesehatan mental, lebih tinggi dibandingkan data global yang tercatat yakni 75%. Lebih-lebih lagi, 72% responden juga mengatakan bahwa motivasi utama mereka dalam memilih camilan adalah sebagai hadiah untuk diri mereka sendiri (self-reward).

Selain itu, kegiatan ngemil juga dianggap sebagai waktu untuk melepaskan diri dari beban mental yang mengelilingi setiap hari, di mana 61% setuju bahwa camilan memang seharusnya ditujukan untuk kebahagiaan atau kepuasan diri.

Rizky Maulana Kurniawan selaku Head of Category Plan and Activation Mondelēz Indonesia berharap hadirnya survei The State of Snacking dan inisiatif #JamNgemil tersebut dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Mondelez Indonesia dengan produk-produknya yang ikonik seperti biskuit Oreo, cokelat Cadbury, dan Keju KRAFT telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia yang melengkapi setiap momen ngemil,” kata Rizky.

Mondelez Indonesia berharap hadirnya survei The State of Snacking, serta inisiatif #JamNgemil ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar bisa meraih manfaat tersebut bagi tubuh maupun pikiran, utamanya di masa pandemi yang tak menentu ini,” tutupnya.

FOLLOW US