• Kabar Pertanian

Kementan Siap Kerahkan Sumberdaya Tangani Lumpy Skin Disease Sapi

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 06/03/2022 12:48 WIB
Kementan Siap Kerahkan Sumberdaya Tangani Lumpy Skin Disease Sapi Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi. (Foto: Humas PKH)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) siap mengerahkan sumberdaya untuk menangani penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi yang telah ditemukan di Provinsi Riau.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah, dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (6/3).

"Untuk penanganan LSD di Riau, kita akan kerahkan dokter hewan dan paramedik staf Kementan di Riau untuk membantu melakukan vaksinasi," kata Nasrullah.

LSD pada sapi telah ditemukan di Indonesia yaitu di Provinsi Riau, setelah sebelumnya juga terjadi di beberapa negara di Asia termasuk di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Nasrullah mengatakan, Kementan telah melaksanakan berbagai upaya pencegahan masuknya penyakit LSD ke Indonesia sejak penyakit ini masuk ke Asia Tenggara tahun 2019.

"Saya meminta kepada semua peternak dan juga dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan, baik di kabupaten maupun provinsi agar melakukan pembatasan lalu lintas ternak untuk pencegahan penyebarluasan penyakit LSD ini," imbau Nasrullah.

Senada dengan itu, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin telah mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan penyakit LSD kepada para pemangku kepentingan di seluruh Indonesia sebanyak 4 kali sejak itu. 

"Kita gencarkan juga sosialisasi tentang LSD melalui berbagai media serta webinar berseri tentang kesiapsiagaan terhadap LSD pada tahun 2021," tutur Nuryani.

Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, menurut Nuryani membuat petugas di lapang dapat mendeteksi secara cepat kejadian LSD, melaporkan dan menanganinya.

"Sistem kita telah berhasil mendeteksi dengan cepat, hal ini didukung dengan sistem pelaporan real-time iSIKHNAS dan kemampuan laboratorium kesehatan hewan yang baik, sehingga penyakit dapat dikonfirmasi dengan segera," tambahnya.

Ia mengatakan, sesuai arahan Manteri Pertanian (Mentan), timnya akan gerak cepat segera melakukan berbagai langkah pengamanan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari LSD ini.

"Strategi utama adalah vaksinasi, namun ini harus didukung dengan deteksi dini dan penelurusan kasus, pengendalian lalu lintas, pengendalian vektor, serta komunikasi, informasi dan edukasi," imbuhnya.

Lebih lanjut Nuryani menyampaikan, penanganan LSD ini akan menantang, karena selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus, LSD dapat juga ditularkan melalui perantara mekanik seperti gigitan serangga.

Ia kembali menegaskan, LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah.

"Kita telah siapkan sumberdaya yang cukup untuk penanganan LSD ini," pungkas Nuryani.

FOLLOW US