• Bisnis

Arumi Bachsin Ajak Ibu-ibu Investasi Sukuk Ritel Negara SR016, Aman & Infrastruktur untuk Rakyat

Tri Umardini | Kamis, 03/03/2022 13:01 WIB
Arumi Bachsin Ajak Ibu-ibu Investasi Sukuk Ritel Negara SR016, Aman & Infrastruktur untuk Rakyat Arumi Bachsin. FOTO: INSTAGRAM

JAKARTA - Memilih produk investasi yang cocok, aman, cuan tidak hanya buat diri sendiri namun juga bermanfaat buat orang kini bukan lagi hal sulit.

Sebab sudah hadir Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel seri pertama yang diterbitkan pemerintah pada 2022 ini.

Dengan investasi di SR016, investor tidak hanya cuan karena menawarkan imbal hasil 4,95 persen per tahun, melainkan juga turut membantu negara dalam menyediakan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur, seperti gedung sekolah, jembatan, irigasi dan lainnya.

Dengan begitu, investor tidak sekadar mencari keuntungan pribadi, namun juga membantu memberi manfaat bagi banyak orang.

Kelebihan SR016 inilah yang membuat Arumi Bachsin, Istri Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga sekaligus figur publik itu terkesan.

Mantan model dan artis papan atas itu menceritakan pengalamannya mendampingi sang suami Emil Dardak menjadi Bupati Trenggalek periode 2016-2019 hingga kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, termasuk temuannya mengenai pola investasi yang dilakukan ibu-ibu.

Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Perempuan
Arumi Bachsin yang sependapat dengan penilaian bahwa menteri keuangan dalam rumah tangga adalah perempuan, mengaku mengenal investasi dengan konsep beli slot dalam investasi saham.

Saat bersamaan, juga melakukan investasi emas.

"Aku investasi konvensional, sama kayak kader PKK di mana kalau ada rezeki dikit beli emas, gelang, batangan, nyicil, atau ada rezeki agak banyak bentuk tanah. Terutama properti kita tahu jangka panjang akan naik tetapi gak liquid, termasuk susah kalau mau mau jual pasti butuh proses," kata Arumi Bachsin seperti dikutip dari akun YouTube DJPPR Kemenkeu saat
jadi pembicara dalam acara peluncuran Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 secara daring pada 25 Februari 2022.

Menurutnya semakin banyak kita mengetahui instrumen investasi, maka semakin baik sehingga bisa memilih apa yang cocok, aman, dan terjangkau.

"Kalau investasi konvensional, tanah, kurang accessible untuk seluruh status ekonomi. Mau beli tanah tidak mungkin beli dari tabungan sisa Rp1 juta, tidak mungkin kebeli jadi yang affordable juga bagi milenial, bagi yang mulai berpenghasilan jadi bisa mulai investasi," paparnya.

Arumi Bachsin menyampaikan perlu ada perubahan dalam pola berpikir mengenai investasi, utamanya yang selama ini hanya investasi di satu instrumen investasi misalnya hanya emas dan ternak saja.

"Ada yang baru dapat rezeki, sawah laku dijual, investasi hewan ternak. Ini investasi riil masih dilakukan, aku temui di desa, tetapi risiko tinggi, kalau bisa dirawat ternak, ini jadi hal bagus dengan prospek. Kebanyakan di tengah jalan sakit, mati, dan tidak diperhitungkan biaya pakannya, jadi investasi kita ujung-ujungnya tidak ketemu," kata Arumi Bachsin.

Makanya, menurut Arumi Bachsin pendidikan finansial perlu dilakukan. Untuk itu, ia menyampaikan bersama ibu-ibu di PKK juga kerja sama dengan banyak pihak mengenai pendidikan finansial.

Tujuannya tak lain untuk memberikan informasi mengenai instrumen investasi yang aman.

Arumi Bachsin menyampaikan yang membahayakan jika informasi mengenai investasi termasuk kepada ibu-ibu merupakan investasi tipu-tipu dan berbahaya.

"Untuk orang golongan ekonomi tertentu, uang yang ditabung, untuk diinvestasikan, menurut orang lain itu kecil tetapi bagi mereka itu besar. Ngenes kalau denger berita kurang enak," kata Arumi Bachsin.

SR016 Prospektif

Nah salah satu instrumen investasi yang aman, menurut Arumi adalah berinvestasi di Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016.

"Investasi ini bukan hanya untuk diri sendiri tetapi untuk pembangunan, masyarakat banyak," kata Arumi Bachsin.

Ia menyampaikan pembangunan yang dibiayai Anggaran Negara, besar sekali manfaatnya bagi masyarakat.

Misalnya, mengenai pembangunan bendungan untuk mengontrol debit air dan mengairi sawah.

"Biasanya kalau ada bendungan tidak hanya untuk satu kabupaten, tetapi bisa tiga atau empat kabupaten. Jadi mau ada La Nina, El Nino, kemarau panjang, ketersediaan air masih ada dan masih bisa diatur," terangnya.

Gambaran lebih besar, ia melanjutkan, banyak kepala keluarga yang terbantu ekonomi yakni penghasilan mereka dari pertanian.

Ia mencontohkan pembangunan sebuah bendungan di Trenggalek beberapa tahun lalu, mendorong kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

"Bener, ini bisa jadi amal jariyah juga untuk kita semua. Kita investasi terhadap sesuatu, jarang kita tahu itu untuk apa, tetapi di sini kan (Sukuk Negara) kita lihat dan kita puas, hasil investasi ada hasilnya dan puas," ujar Arumi.

Menurutnya investasi yang dilakukan sekarang bukan hanya untuk kita sekarang, tetapi bagi generasi selanjutnya.

Investasi ini jangka panjang dan harapannya, hal ini yang mendadak lebih tinggi awreness-nya dari SR016.

"Ayo sahabat sukuk, kita sudah kenal sudah tahu, tunggu apa lagi, ayo kita investasi," kata Arumi.

Arumi kemudian membacakan pantun "Si emak baru selesai menanak nasi, paling enak makan dengan ikan asin, Ayo emak emak kita investasi untuk masa tua dan masa depan yang lebih terjamin." (*)