• Hiburan

Harta Paling Berharga adalah Keluarga, Ini Rekomendasi 5 Novel Tentang Tempat Paling Nyaman di Dunia

Tri Umardini | Rabu, 02/03/2022 09:01 WIB
Harta Paling Berharga adalah Keluarga, Ini Rekomendasi 5 Novel Tentang Tempat Paling Nyaman di Dunia Novel tentang keluarga terbitan Gramedia di antaranya Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto & Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran karya Mashdar Zainal. FOTO: GRAMEDIA

JAKARTA - Harta yang paling berharga adalah keluarga. Pernah mendengar kalimat indah ini?

Ya tak sekadar indah namun penuh makna dan sejatinya adalah benar.

Keluarga adalah sebaik-baiknya tempat paling nyaman untuk kembali dari hiruk pikuk dan penatnya dunia.

Keluarga juga merupakan support system paling utama yang selalu ada dan selalu bisa menerima baik buruknya diri kita.

Seperti dilansir dari gramedia.com, berikut ini rekomendasi 5 novel tentang keluarga:

1. Seribu Wajah Ayah - Nurun Ala

Seiring berjalannya waktu, kita mungkin kurang memperhatikan orang-orang yang berada di sekitar kita karena kesibukan yang melanda.

Dalam buku ini, kita akan melihat kerinduan seorang anak pada ayahnya. Namun, rindu itu sudah tak bisa terobati lagi, karena rindu telah dibawa pergi dan balas budi yang tak akan pernah terbalas lagi.

Berisi kisah di masa lalu, tentang potongan ingatan yang selalu dikenang, anak ini selalu terbayang ekspresi wajah sang ayah.

Meskipun begitu, tapi pastinya semua anak yakin jika ada wajah yang ternyata telah ia sembunyikan. Ia menopang segala lelah, penat, dan tangis untuk dirinya sendiri, yang selalu mencoba tegar dalam setiap keadaan.

Buku ini berisi kenangan akan seribu wajah ayah, yang ingin selalu dikenang namun takkan pernah bisa untuk dikembalikan. Ayah adalah sosok orang terhebat pertama yang kita kenal dalam hidup.

2. Ibu Tercinta (Please Look after Mom) - Kyung Sook Shin

Kehadiran keluarga bagaikan penenang di kala kejamnya dunia yang sedang kita hadapi.

Pengorbanan, perjuangan, dan pertolongan mereka membuat hidup rasanya jadi lebih mudah. Selagi masih ada kesempatan, ucapkanlah terima kasih kepada mereka, terutama ibu.

Buku ini mengawali cerita pada sepasang suami istri yang berangkat ke kota untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa.

Sang suami terburu-buru dan bergegas naik ke gerbong kereta dan mengira istrinya mengikuti dibelakang. Setelah melewati beberapa stasiun barulah ia menyadari bahwa istrinya tidak ada.

Istrinya tertinggal di stasiun Seoul, perempuan yang hilang itu tidak kunjung ditemukan.

Keluarga merasa amat kehilangan dan menimbulkan trauma. Namun, hal tersebut membuat mereka semua tiba-tiba teringat hal-hal di masa lampau, yang membuat mereka menyadari pentingnya peran sang ibu bagi hidup mereka selama ini, namun mereka lupa untuk kembali memperhatikan ibu.

3. Keluarga Cemara - Arswendo Atmowiloto

Kasih sayang yang dipancarkan dalam buku ini terasa sangat hangat dan mampu membuat kita merasa dicintai.

Keberadaan mereka di setiap momen kehidupan, baik itu senang ataupun sedih ternyata mampu menjadi penyemangat hidup yang tidak tertandingi.

Buku ini kisahkan keluarga yang memilih hidup dengan mengutamakan kejujuran. Keluarga ini sangat sederhana, terdiri atas Abah sang kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja, dan ada Ema atau ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya.

Selain itu, ada si sulung yang bernama Euis, ia masih kelas enam SD dan pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha.

Begitupun dengan Ara atau Cemara yang baru masuk TK, serta yang terakhir ada si bungsu bernama Agil. Jika air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan dalam sebuah kisah, maka keluarga ini adalah salah satunya.

4. Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran - Mashdar Zainal

Hidup tidak pernah selamanya berjalan baik-baik saja, ada kalanya kita pulang membawa perasaan sedih, kecewa, marah, atau bahkan luka.

Namun apapun yang terjadi, keluarga akan selalu membukakan pintu, selalu mendukung, dan memberikan pelukan hangat untuk kita.

Selagi kita memiliki keluarga, kita dijamin tidak akan pernah merasa sendiri karena mereka selalu ada untuk kita.

Novel ini menceritakan tentang Sawitri, seorang ibu di desa yang gemar menanam pohon dengan karakter berbeda-beda untuk setiap anak yang ia lahirkan.

Ia selalu berharap jika anak-anaknya kelak akan tumbuh dan hidup dengan karakter pohon-pohon tersebut.

Selain itu, ternyata pohon-pohon itu dijadikan obat penawar rindu, penghibur, pengingat, dan penanda manakala anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan merantau keluar kota untuk meniti jalan hidupnya masing-masing.

Buku ini berisi banyak inspirasi tentang sikap dan nilai-nilai yang utama seperti kesabaran, keihklasan, kepasrahan, ketulusan, keteguhan, kegigihan, pantang menyerah, serta kasih sayang, dan cinta kasih yang mampu menggugah hati dan jiwa pembaca.

5. Ayahku (Bukan) Pembohong - Tere Liye
Dari keluarga kita bisa memetik nilai-nilai kehidupan yang tidak akan pernah bisa didapatkan di tempat lain.

Di setiap perbincangan yang tercipta, ada berbagai pelajaran hidup yang bisa didapatkan sekaligus pedoman diri agar hidup selalu menjadi lebih baik lagi.

Buku ini kisahkan seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri.

Dalam setiap halamannya memiliki kisah-kisah yang indah, hingga mampu membuat pembaca ingin segera berlari secepat mungkin menemui ayah, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak akan pernah sempat lagi untuk mengatakannya. (*)

FOLLOW US