• Bisnis

Suku Bunga Naik 20 Persen, Kremlin Akui Realitas Ekonomi Rusia Berubah

Yati Maulana | Selasa, 01/03/2022 11:10 WIB
Suku Bunga Naik 20 Persen, Kremlin Akui Realitas Ekonomi Rusia Berubah Bank Sentral Rusia di Moskow. Foto: Reuters

JAKARTA - Kremlin pada hari Senin mengatakan realitas ekonomi Rusia telah berubah tetapi tidak melihat alasan untuk meragukan efektivitas dan keandalan bank sentral, yang menaikkan suku bunga menjadi 20 persen karena berusaha untuk melindungi ekonomi dari sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bank juga telah memperkenalkan beberapa kontrol modal karena Barat berusaha membatasi kemampuannya untuk menyebarkan $640 miliar cadangan valas dan emas dan mengeluarkan bank-bank besar Rusia dari jaringan keuangan SWIFT, sehingga menyulitkan pemberi pinjaman dan perusahaan untuk melakukan dan menerima pembayaran. Pergerakan itu telah mengirim rubel jatuh ke rekor terendah.

"Realitas ekonomi telah banyak berubah," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Ini adalah sanksi berat, itu bermasalah, tetapi Rusia memiliki potensi untuk mengimbangi kerugiannya."

“Rusia telah membuat rencana untuk waktu yang cukup lama untuk kemungkinan sanksi, termasuk yang paling parah. Ada rencana tanggapan, mereka dikembangkan dan diimplementasikan ketika masalah muncul.”

Peskov mengatakan sanksi yang diberlakukan terhadap Presiden Vladimir Putin sendiri tidak ada gunanya. "(Putin) cukup acuh tak acuh. Sanksi itu berisi klaim yang tidak masuk akal tentang beberapa aset," kata Peskov. "Presiden tidak memiliki aset selain yang telah dia nyatakan."

Barat berusaha untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina. Rusia menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang ditujukan untuk melindungi warga sipil.

Putin akan membahas masalah ekonomi hari ini, kata Peskov, bertemu dengan para pejabat termasuk Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina, Menteri Keuangan Anton Siluanov, dan German Gref, CEO pemberi pinjaman dominan Sberbank (SBER.MM).

Ditanya tentang penanganan krisis oleh bank sentral, Peskov mengatakan: "Kami tidak memiliki alasan untuk meragukan efektivitas dan keandalan bank sentral kami. Tidak ada alasan untuk meragukannya sekarang."

FOLLOW US