JAKARTA - Korban tewas akibat banjir bandang di timur laut Australia naik menjadi tujuh pada Minggu, 27 Februari 2022, ketika badai hebat menghantam kota Brisbane dan tenggara negara bagian Queensland.

Perdana menteri negara bagian itu, Annastacia Palaszczuk, membandingkan cuaca dengan peristiwa topan, ketika Brisbane, ibu kota Queensland, bersiap menghadapi banjir pada hari Minggu, sebelum curah hujan mereda pada hari Senin.

"Dapatkah saya mengatakan kepada semua orang sejak awal hari ini, jika Anda tidak harus berada di jalan, tolong jangan berada di jalan," kata Palaszczuk pada briefing pada hari Minggu. "Air naik tepat di seberang Brisbane dan tenggara saat ini."

Darurat banjir telah diberlakukan di Queensland tenggara, negara bagian yang dikenal dengan sinar matahari yang berlimpah. Semua pantai Gold Coast dan Sunshine Coast, tempat wisata terkenal, telah ditutup.

Lebih dari 1.400 rumah di Brisbane diperkirakan akan terkena dampak kemungkinan banjir. Layanan darurat Queensland mengatakan mereka memiliki 100 permintaan bantuan setiap jam dalam beberapa hari terakhir.

Sekitar 700 orang diminta untuk mengungsi dari kota Gympie pada hari Sabtu setelah air Sungai Mary naik melebihi ketinggian 22,06 meter, menjadikannya banjir terburuk di kota itu sejak tahun 1880-an.

Enam orang tewas dalam banjir Queensland sejauh ini, termasuk kematian pada Sabtu malam ketika seorang pria berusia 34 tahun yang mencoba berenang ke tempat yang aman saat mobilnya terendam air banjir.

Seorang pria meninggal dalam banjir di utara New South Wales (NSW) ketika mobilnya terbawa, saat hujan deras bergerak ke selatan, menimbulkan risiko bagi New South Wales, negara bagian terpadat di Australia.

"Hujan deras yang signifikan diperkirakan terjadi di timur laut NSW Minggu hingga Senin. Banjir bandang yang mengancam jiwa dan banjir sungai besar mungkin terjadi," kata Biro Meteorologi NSW di Twitter.