JAKARTA - Pasukan Ukraina berhasil melakukan perlawanan dan memukul mundul pasukan Rusia yang menginvasi ibu kota negara tersebut Kyiv pada Sabtu pagi (26/2).

Militer Ukraina mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa satu unit tentara berhasil mengusir pasukan Rusia di dekat pangkalannya di jalan kota besar.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov mengatakan kepada situs berita Ukraina Lb.ua bahwa tentara berhasil mengendalikan situasi atas penyerangan tentara Rusia.

"Kami menghentikan gerombolan itu menggunakan segala cara yang tersedia. Prajurit militer dan warga menguasai Kyiv," kata Danilov dikutip dari BBC.

Dalam situasi tersebut, seluruh warga sipil yang belum sempat meninggalkan kota melalui jalan darat, telah menghabiskan waktu berjam-jam di ruang bawah tanah untuk berlindung dari serangan bom yang menyerang pada malam mencekam itu.

Semua warga berharap semua negosiasi yang dilakukan oleh pejabat dapat menghentikan pertumpahan darah bagaimanapun caranya.

Para pejabat Barat mengatakan bahwa militer Ukraina telah efektif dalam memperlambat kemajuan Rusia.

Tetapi mereka khawatir bahwa Rusia, yang tidak sabar untuk memberikan kemenangan cepat, dapat mengambil tindakan drastis.

"Ketakutan saya adalah jika mereka tidak memenuhi skala waktu dan tujuan mereka akan sembarangan dalam menggunakan kekerasan," kata salah seorang pejabat setempat.

"Masalahnya adalah, Vladimir Putin telah berkomitmen dengan caranya sendiri, sekarang ini bukan perang pilihan baginya, tetapi perang kebutuhan," lanjutnya.