• News

Kolombia Klaim Membunuh 23 Anggota Kelompok Bersenjata di Arauca

Yati Maulana | Sabtu, 26/02/2022 10:10 WIB
Kolombia Klaim Membunuh 23 Anggota Kelompok Bersenjata di Arauca Sebuah pemboman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Kolombia menewaskan 23 pembangkang FARC di dekat perbatasan Venezuela. Foto: Reuters

JAKARTA - Sebuah pemboman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Kolombia menewaskan 23 pembangkang FARC pada hari Kamis, sebagai bagian dari serangan militer untuk menguasai sebuah daerah di timur laut negara yang terletak di perbatasan dengan Venezuela, kata pemerintah.

Anggota pembangkang dari Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang didemobilisasi menolak kesepakatan damai 2016 dengan pemerintah. Para pembangkang telah menjadi ancaman keamanan, menurut pemerintah, yang menuduh mereka membunuh tokoh masyarakat dan warga sipil.

Pesawat militer dan helikopter ikut serta dalam pemboman di kotamadya Puerto Rondon, di provinsi Arauca Kolombia, menurut Menteri Pertahanan Diego Molano. Dia mengatakan Jorge Eliecer Jimenez, yang dikenal sebagai Arturo, komandan pembangkang FARC di Arauca, termasuk di antara yang tewas.

"Kolombia dan Arauca telah dibebaskan dari penjahat, dari pemimpin pembangkang FARC untuk membawa lebih banyak keamanan, lebih banyak perdamaian, dan melindungi rakyat Arauca dengan lebih baik," kata Molano dalam konferensi pers di lokasi operasi.

Arauca, yang memainkan peran penting dalam industri minyak dan peternakan di Kolombia, mengalami peningkatan kekerasan di mana lebih dari 60 orang tewas sepanjang tahun ini, menurut ombudsman hak asasi manusia Kolombia.

Para pembangkang FARC yang bersekutu dengan gerilya kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN) berjuang untuk mengendalikan perdagangan narkoba di wilayah tersebut melawan kelompok pembangkang FARC saingan yang dipimpin oleh Arturo.

Pemerintah di Bogota menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyembunyikan pembangkang FARC dan anggota ELN yang melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan di Kolombia, sesuatu yang berulang kali dibantah oleh Maduro.

FOLLOW US