Presiden: Ukraina Mungkin Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia

Yati Maulana | Selasa, 22/02/2022 19:40 WIB
Presiden: Ukraina Mungkin Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Foto: Reuters

JAKARTA - Ukraina mungkin memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia setelah Moskow memutuskan untuk mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka, kata Presiden Volodymyr Zelenskiy pada taklimat pada Selasa, 22 Februari 2022.

Berbicara bersama rekannya dari Estonia, Zelenskiy mengatakan dia sedang mempertimbangkan permintaan dari kementerian luar negerinya untuk memutuskan hubungan.

Dia juga mendesak sekutu Ukraina untuk tidak menunggu eskalasi lebih lanjut untuk menjatuhkan sanksi, yang katanya harus mencakup penutupan pipa Nord Stream 2 yang dipimpin Rusia, menunggu persetujuan untuk membawa gas Rusia di bawah Laut Baltik ke Jerman.

"Saya telah menerima permintaan dari kementerian luar negeri. Saya akan mempertimbangkan masalah pemutusan hubungan diplomatik antara Ukraina dan Federasi Rusia. Segera setelah konferensi pers kami, saya akan mempertimbangkan masalah ini," kata Zelenskiy.

Pengumuman Putin pada hari Senin, dan penandatanganan dekrit tentang pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri, mengundang kecaman internasional dan sanksi langsung AS, dengan Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan aktivitas bisnis AS di wilayah yang memisahkan diri.

Amerika Serikat dan sekutu Eropanya akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada hari Selasa.

Zelenskiy, yang dalam pidato malamnya kepada negara itu menuduh Rusia menghancurkan upaya perdamaian, mengecilkan prospek konflik skala besar dengan Rusia tetapi mengatakan dia siap untuk memberlakukan darurat militer jika itu terjadi.

"Mengenai darurat militer pertanyaan ini jelas bagi kami. Kami percaya bahwa tidak akan ada perang, tidak akan ada (perang) yang kuat melawan Ukraina dan tidak akan ada eskalasi luas oleh Federasi Rusia. (eskalasi luas), maka darurat militer akan diperkenalkan," katanya.

FOLLOW US