• News

Cegah Penyelundupan, Republik Dominika Mulai Bangun Tembok Perbatasan dengan Haiti

Yati Maulana | Senin, 21/02/2022 12:20 WIB
Cegah Penyelundupan, Republik Dominika Mulai Bangun Tembok Perbatasan dengan Haiti Mencegah penyelundupan, Republik Dominika mulai bangun tembok sepanjang 164 kilometer di perbatasan Haiti. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah Dominika pada hari Minggu, 20 Februari 2022 mulai membangun tembok yang akan menutupi hampir setengah dari 392 kilometer panjang perbatasan dengan Haiti, satu-satunya tetangga daratnya. Tembok itu untuk menghentikan migrasi tidak teratur dan penyelundupan barang, senjata, dan obat-obatan.

Sementara kedua negara berbagi pulau Hispaniola, mereka berbeda dunia dalam hal pembangunan. Haiti yang dilanda kejahatan adalah salah satu negara termiskin di Amerika sementara Republik Dominika, dengan tujuan wisata Karibia yang populer, telah makmur dalam beberapa dekade terakhir ditandai dengan stabilitas politiknya.

Banyak orang Haiti melintasi perbatasan secara sembunyi-sembunyi untuk mencari pekerjaan di ladang atau di industri konstruksi di Republik Dominika.

"Manfaat bagi kedua negara akan sangat penting," kata Presiden Dominika Luis Abinader sesaat sebelum menekan tombol untuk mulai menuangkan beton ke fondasi tembok di provinsi Dajabón, sekitar 230 kilometer barat laut ibu kota.

Sekitar 500.000 orang Haiti dan puluhan ribu keturunan mereka tinggal di Republik Dominika, negara berbahasa Spanyol berpenduduk sekitar 11 juta orang, menurut survei imigrasi terbaru yang dilakukan pada 2018.

Abinader memperkirakan tembok perbatasan akan mengurangi penyelundupan barang komersial, senjata, dan membantu memerangi kejahatan terorganisir di kedua negara.

Dia memulai proyek, yang bertujuan untuk membangun tembok sepanjang 164 kilometer, menjelang peringatan kemerdekaan Republik Dominika dari Haiti pada 27 Februari 1844.

Abinader mengatakan tahap pertama proyek akan selesai dalam waktu paling lambat sembilan bulan.

Dinding beton setebal 20 sentimeter yang diatapi jaring logam akan setinggi 3,9 meter (12,8 kaki) dan akan memiliki serat optik untuk komunikasi, sensor gerakan, kamera, radar, dan drone. Proyek ini juga mencakup pembangunan 70 menara pengawas dan 41 gerbang akses untuk patroli.

FOLLOW US