• Bisnis

Jadi Penggerak Pertumbuhan Kredit CFS Ritel, KPR Maybank Capai 15,28 Triliun Sepanjang 2021

Tri Umardini | Senin, 21/02/2022 10:01 WIB
Jadi Penggerak Pertumbuhan Kredit CFS Ritel, KPR Maybank Capai 15,28 Triliun Sepanjang 2021 Maybank. FOTO; IDX CHANGE

JAKARTA - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Maybank sepanjang 2021 terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan.

Secara kuartalan tumbuh 3,1% menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.

Di seluruh lini bisnis di segman CFS Ritel sendiri tumbuh 3,4% secara kuartalan.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima katakini.com, Maybank mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021, dari 4,0% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8%.

Sementara itu, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0% pada Desember 2021 dari 21,5% di tahun sebelumnya.

Perbaikan tingkat Loan at Risk (LAR Bank saja) didukung oleh kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Bank dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

Maybank terus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent banking) dan mempertahankan risk posture pada tingkat yang sehat untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

Dari sisi overhead, Bank juga berhasil mengendalikan biaya overhead secara efektif sehingga turun sebesar 4,2% menjadi Rp5,47 triliun pada Desember 2021, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif serta efektif di seluruh lini bisnis dan operasional Bank, serta memastikan agar setiap biaya yang dikeluarkan dapat berkontribusi kepada peningkatan pendapatan Bank.

Di tengah berlangsungnya pandemi, Bank tetap menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset.

Total kredit Bank turun 3,3% menjadi Rp101,77 triliun dari Rp105,27 triliun di tahun 2020, namun bertumbuh 3,0% secara kuartalan, sejalan dengan berangsurnya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja kredit nasabah yang diikutsertakan ke dalam program restrukturisasi.

Hal ini tercermin terutama pada kredit segmen Global Banking yang tumbuh 1,4% menjadi Rp35,00 triliun di tahun 2021 dari Rp34,50 triliun di tahun 2020.

Meskipun total kredit segmen Community Financial Services (CFS) mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, secara kuartalan kredit segmen CFS tumbuh positif sebesar 2,4%, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.

Sementara, Kredit CFS Non-Ritel turun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan.

Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan.
Profil pendanaan Maybank terus menguat di sepanjang 2021, didukung strategi Bank untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Bank untuk menghimpun simpanan nasabah.

Maybank mampu meningkatkan CASA sebesar 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya.

Maybank juga berhasil menurunkan simpanan berjangka (time deposits) sebesar 12,4% dari Rp69,22 triliun menjadi Rp60,63 triliun pada Desember 2021.

Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.

Dengan pencapaian tersebut, maka posisi likuiditas Bank tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) berada di posisi yang sehat, pada level 76,3%.

Sementara, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100,0%.

Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya.

Total modal Maybank tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020. (*)

 

 

 

FOLLOW US