• Ototekno

Korea Selatan Pertimbangkan Hukuman pada Tesla Karena Masalah Baterai

Yati Maulana | Kamis, 17/02/2022 18:30 WIB
Korea Selatan Pertimbangkan Hukuman pada Tesla Karena Masalah Baterai Tesla menarik ratusan ribu kendaraannya karena bermasalah pada sabuk pengaman. Foto: Reuters

JAKARTA - Regulator antimonopoli Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pembuat mobil listrik AS Tesla Inc (TSLA.O) atas temuannya bahwa perusahaan itu melebih-lebihkan spesifikasi baterainya, kata seorang pejabat, Rabu 16 Februari 2022 waktu setempat.

Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) telah mengirim laporan kepada pembuat kendaraan listrik (EV) yang menyatakan bahwa mereka telah melebih-lebihkan jarak tempuh beberapa modelnya, termasuk Model 3, yang melanggar Undang-Undang tentang Pelabelan dan Periklanan yang adil, kata pejabat tersebut.

"Kami berencana mengadakan rapat umum untuk meninjau dan menentukan sejauh mana pembuat mobil itu telah melanggar hukum dan memutuskan tingkat sanksi," kata seorang pejabat di KFTC kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Tesla, di situs webnya, mengatakan Model 3-nya dapat menempuh jarak 528 kilometer dengan sekali pengisian daya. Namun KFTC mengatakan bahwa kisarannya mungkin kurang dari itu jika suhu turun di bawah titik beku.

Analis mengatakan sebagian besar kendaraan listrik umumnya dapat mengalami kehilangan driving range dalam cuaca dingin.

Secara terpisah, KFTC juga mempertimbangkan apakah akan menjatuhkan hukuman terhadap Tesla karena tidak mengembalikan uang jaminan kepada pelanggan yang membatalkan pembelian online sebelum pesanan kendaraan mereka dikeluarkan.

Di Korea Selatan, Tesla mengharuskan pelanggan untuk membayar deposit 100.000 won atau sekitar Rp 1,2 juta saat membeli mobil Tesla secara online, tetapi deposit tidak dikembalikan setelah pembatalan pesanan pelanggan, menurut kantor berita Yonhap.

Tesla tidak segera memberikan komentar ketika dihubungi oleh Reuters.

FOLLOW US