JAKARTA - Seorang wanita dan dua anaknya meninggal karena kelaparan dan kehausan di Somalia barat daya. Pemerintah setempat pada hari Minggu mengkhawatirkan lebih banyak kematian karena kekeringan yang sedang berlangsung di provinsi Bakool.
Komisaris Distrik Rabdhure Mohamed Kheyr Salaad mengatakan kepada media lokal bahwa distrik tersebut sangat terpengaruh oleh kekeringan dan dia khawatir lebih banyak orang akan meninggal akibat kelangkaan air dan makanan, serta kekurangan gizi.
Wilayah itu telah diblokir oleh kelompok teroris al-Shabaab yang berafiliasi dengan al-Qaeda selama delapan tahun terakhir, sehingga mustahil bagi orang untuk menerima bantuan kemanusiaan melalui jalan darat, katanya.
"Satu-satunya cara untuk menjangkau orang-orang yang terkena dampak yang menderita penyumbatan adalah melalui udara atau jalan menuju perbatasan Ethiopia," katanya.
Dia menambahkan bahwa situasi saat ini di luar kemampuan pemerintah daerah untuk menangani, karena bantuan kemanusiaan dari provinsi Bakool belum mencapai daerah yang terkena dampak.
Lebih dari 4,3 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di negara Tanduk Afrika karena kekeringan terkait perubahan iklim di Somalia, yang saat ini sedang berjuang melawan salah satu kekeringan terburuk dalam beberapa dekade.
Kekeringan juga mengakibatkan kematian lebih dari 700.000 ternak hanya dalam dua bulan, menurut organisasi kemanusiaan internasional. Pemerintah telah menyatakan kekeringan sebagai keadaan darurat kemanusiaan.