• Hiburan

Film yang Dibintangi Happy Salma Bersaing di Festival Film Berlin

Yati Maulana | Senin, 14/02/2022 07:20 WIB
Film yang Dibintangi Happy Salma Bersaing di Festival Film Berlin Film Nana yang dibintangi Happy Salma tampil di Festifal Film Berlin. Foto: Reuters

JAKARTA - Dua film Asia Tenggara yang bersaing di Festival Film Berlin tahun ini, mengeksplorasi dampak kekerasan terhadap manusia, satu melalui narasi sejarah yang menyakitkan, dan satu lagi melalui fantasi.

Kamila Andini, yang menyutradari film "Nana" dari Indonesia menunjukkan dampak perang bertahun-tahun pada kehidupan seorang wanita di kota Bandung, Jawa Barat. Setelah kehilangan suami dan keluarga pertamanya karena perang di tahun 1940-an, dia menikah lagi dan hidup untuk menghadapi kekacauan pembunuhan massal tahun 1960-an.

Film ini tetap fokus ketat pada dampak masa kekerasan pada kehidupan Nana, yang diperankan oleh Happy Salma, dan para wanita dan anak-anak di sekitarnya, menunjukkan dia mengendalikan emosi dari pandangan luar, dengan disiplin sekuat pakaian panjang berliku yang harus membungkus tubuhnya pada acara-acara formal.

"Sebagai perempuan Indonesia, kami selalu diberitahu bahwa kami harus menyembunyikan masalah untuk menyelamatkan citra keluarga di masyarakat," kata Andini dalam konferensi pers filmnya, satu-satunya film layar lebar kedua yang pernah dibuat dalam bahasa Sunda.

Film lainnya yang juga berasal dari Asia Tenggara adalah film besutan sutradara Kamboja-Prancis, Rithy Panh, mengambil pendekatan yang sangat berbeda, menanyakan bagaimana dunia di mana hewan berkuasa akan terlihat. Apakah mereka akan mengkonsumsi secara berlebihan, akankah mereka menindas rekan-rekan mereka, dan bagaimana mereka akan memperlakukan manusia pendahulu mereka?

"Saya ingin membuat dunia menjadi hidup," kata Panh, yang datang ke Paris pada 1990 setelah melarikan diri dari genosida Khmer Merah di negara asalnya.

"Saya memiliki ratusan patung tanah liat yang dibuat dan dilukis dan kemudian difilmkan untuk mengeksplorasi sejarah melalui tragedi dan perjuangan yang telah diselingi dan dinodai itu," katanya yang dikutip dari Reuters.