• News

Israel Lakukan Pemeriksaan Terhadap Penggunaan Pegasus Untuk Mematai-Matai Warga

Akhyar Zein | Kamis, 10/02/2022 09:33 WIB
Israel Lakukan Pemeriksaan Terhadap Penggunaan Pegasus Untuk Mematai-Matai Warga Ilustrasi (sumber: FT montage/ ft.com)

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah memerintahkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap penggunaan spyware Pegasus untuk meretas telepon warga Israel, menurut media lokal.

Langkah itu dilakukan setelah Bennett diberi tahu bahwa polisi Israel “hanya mencoba memata-matai tiga” dari 26 orang, yang berusaha diretas oleh polisi, lapor surat kabar Haaretz.

Perdana menteri Israel diberi informasi bahwa "polisi hanya berhasil meretas salah satu telepon mereka," kata harian itu.

Menurut Channel 12, polisi telah memperoleh persetujuan pengadilan untuk menggunakan spyware Pegasus terhadap tiga orang tersebut.

Pada bulan Januari, situs web Israel Calcalist mengungkapkan bahwa polisi menggunakan Pegasus tanpa perintah pengadilan untuk memata-matai 26 warga negara Israel yang dicurigai melakukan kasus kriminal.

Situs web tersebut mengatakan bahwa polisi menggunakan program tersebut untuk meretas telepon para pemimpin protes terhadap mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Spyware Pegasus memungkinkan operatornya meretas ponsel dengan memanfaatkan kerentanan keamanan di sistem operasi seluler Android dan iPhone. Ini dikembangkan oleh perusahaan swasta Israel NSO, yang berbasis di kota Herzliya, yang mengembangkan program untuk peperangan elektronik dan spionase digital.

Spyware menyebabkan skandal di seluruh dunia setelah ditemukannya kasus mata-mata terhadap politisi, pejabat pemerintah, jurnalis dan aktivis di berbagai negara.

FOLLOW US