• News

Persetujuan Vaksin Covid Buatan Afrika Selatan Bisa Memakan Waktu 3 Tahun

Yati Maulana | Minggu, 06/02/2022 17:30 WIB
Persetujuan Vaksin Covid Buatan Afrika Selatan Bisa Memakan Waktu 3 Tahun Vaksin produksi Novavax AS (foto: Reuters/ bbc.com)

JAKARTA - Vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang diproduksi di pusat vaksin yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Afrika Selatan dapat memakan waktu hingga tiga tahun untuk mendapatkan persetujuan jika perusahaan tidak membagikan teknologi dan data mereka, kata seorang pejabat WHO, pada Jumat 4 Februari 2022 lalu.

Pusat transfer teknologi yang didukung WHO di Afrika Selatan didirikan pada bulan Juni untuk memberi negara-negara miskin pengetahuan tentang cara memproduksi vaksin COVID-19, setelah pemimpin pasar vaksin mRNA COVID, Pfizer (PFE.N), BioNTech (22UAy. DE) dan Moderna (MRNA.O), menolak permintaan WHO untuk berbagi teknologi dan keahlian mereka.

Martin Friede, koordinator Inisiatif WHO untuk Penelitian Vaksin, mengatakan jika perusahaan dengan vaksin COVID yang disetujui atau data klinis tahap akhir membagikan teknologi dan data mereka dengan konsorsium, vaksin yang diproduksi di Afrika Selatan dapat disetujui dalam 12 hingga 18 bulan.

"Bisa 12 bulan jika ada kemitraan dengan perusahaan yang sudah memiliki vaksin yang disetujui. Kalau tidak, lebih seperti 24 hingga 36 bulan tergantung proses persetujuannya seperti apa."

Pada hari Kamis, Afrigen Biologics Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari konsorsium WHO, mengatakan telah menggunakan urutan vaksin mRNA Moderna yang tersedia untuk umum untuk membuat versi suntikannya sendiri.

WHO telah mencoba membujuk Moderna dan Pfizer-BioNTech untuk bergabung dengan pusat transfer teknologi Afrika.

Friede mengatakan vaksin akan masuk ke uji klinis pertama pada kuartal keempat tahun ini. "Sekarang memiliki tantangan untuk meningkatkan ini. Dan ini tentu saja di mana kita akan mengalami beberapa tantangan."

FOLLOW US