• News

Madagaskar akan Ungsikan 150.000 Orang Akibat Badai Batsirai

Yati Maulana | Sabtu, 05/02/2022 09:46 WIB
Madagaskar akan Ungsikan 150.000 Orang Akibat Badai Batsirai Badai Batsirai mengancam Madagaskan sehingga 150 ribu orang diungsikan. Foto: Reuters

JAKARTA - Para relawan pada Jumat, 4 Februari 2022 mendirikan tempat penampungan darurat dan menyiapkan tim pencarian dan penyelamatan di Madagaskar ketika topan tropis Batsirai meluncur menuju pulau itu, kurang dari dua minggu setelah Badai Ana menewaskan sedikitnya 58 orang di sana.

Badai itu, yang diperkirakan lebih kuat dari Ana dengan curah hujan lebat dan kecepatan angin hingga 200 km per jam, diproyeksikan akan membuat 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka di samping sekitar 130.000 orang mengungsi akibat topan terakhir.

"Kami semua sangat gugup seperti yang dapat Anda bayangkan," kata Pasqualina Disirio dari WFP kepada wartawan yang berbasis di Jenewa melalui tautan video dari ibu kota Antananarivo. Beberapa daerah pesisir telah dievakuasi dan sekolah ditutup pada hari Jumat sehingga sebagian dari mereka dapat diubah menjadi tempat penampungan, tambahnya.

Jens Laerke dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan dia mengharapkan "dampak kemanusiaan yang signifikan" dan mengatakan bahwa tim menimbun persediaan dan menyiapkan pesawat untuk menilai kerusakan di masa depan.

Reuters memberitakan, selama badai terakhir, puluhan tewas oleh tanah longsor dan bangunan runtuh atau hanyut. Batsirai diperkirakan akan membawa lebih banyak hujan lebat dengan perkiraan hingga 30 sentimeter pada hari Sabtu, dan lebih banyak lagi di daerah pegunungan, kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

"Jika hujan turun di tanah yang sudah jenuh maka ini meningkatkan risiko banjir," kata Clare Nullis pada pengarahan yang sama, memperingatkan risiko kemungkinan banjir bandang.

Batsirai masih bisa mengintensifkan dari kategori 3 ke kategori 4 yang setara sebelum mendarat di Madagaskar timur pada hari Sabtu, tambahnya.

Setelah melintasi pulau itu, Batsirai saat ini diproyeksikan melengkung menjauhi pantai timur Afrika, menghindari Mozambik, katanya.

Wilayah ini telah berulang kali dilanda badai dan topan yang parah dalam beberapa tahun terakhir, menghancurkan rumah, infrastruktur, dan tanaman serta menggusur sejumlah besar orang.

Para ahli mengatakan badai menjadi lebih kuat dan lebih sering saat air menghangat karena perubahan iklim, dengan naiknya permukaan laut juga membuat daerah pesisir dataran rendah rentan.

FOLLOW US