• Gaya Hidup

Fruitarian atau Diet Buah, Kenali Manfaat dan Risikonya

Tri Umardini | Rabu, 02/02/2022 11:01 WIB
Fruitarian atau Diet Buah, Kenali Manfaat dan Risikonya Diet Buah alias Fruitarian. FOTO: HO BLOG FITBIT

JAKARTA - Fruitarian atau diet buah, kenali manfaat dan risikonya. Menjadi langsing adalah idaman setiap wanita.

Banyak cara diet yang dilakukan demi mendapatkan tubuh yang ideal.

Nita, adalah satu contoh pelaku diet yang asupannya hanya mengandalkan buah-buahan setiap hari.

Berat badannya memang berkurang drastis, sebulan bisa berkurang hingga 3-4 kg. Namun, apakah diet yang dilakukan Nita benar?

Dikutip dari Halodoc, Fruitarian, atau yang dikenal dengan istilah diet buah merupakan jenis diet yang 75 persen asupannya berasal dari buah.

Diet ini juga dikombinasikan dengan konsumsi sayuran dan biji-bijian.

Fruitarian merupakan pola makan yang digandrungi para vegan. Prinsipnya, diet ini dilakukan hanya dengan mengonsumsi bahan makanan yang ditanam saja.

Sebelum memutuskan untuk melakukannya, berikut sejumlah risiko diet buah yang perlu dipahami.

 

Sejumlah Risiko Diet Buah yang Perlu Dipahami

Selain sayuran, buah-buahan menjadi salah satu bahan makanan yang kaya akan nutrisi, vitamin, dan mineral penting bagi tubuh.

Bukan itu saja, diet ini juga efektif dalam menurunkan berat badan. Sebelum melakukannya, sebaiknya kamu perhatikan dulu risiko diet buah yang mengintai.

 

Risiko bisa saja terjadi karena beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi dengan baik.

1.Berisiko Alami Defisiensi Vitamin B12

Sumber alami vitamin B12 berasal dari hewan, seperti daging, unggas, telur, dan ikan. Jika tubuh kekurangan vitamin B12, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Vitamin ini berperan pada pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan jantung, serta mencegah terjadinya demensia.

 

2.Berisiko Menurunkan Kesehatan Tulang

Risiko diet buah selanjutnya adalah menurunkan kesehatan tulang. Pola makan diet ini dilakukan dengan minim konsumsi kalsium dan vitamin D.

Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan untuk membentuk tulang yang kuat. Beberapa sumber kalsium yang baik dan tidak boleh dikonsumsi peserta fruitarian adalah susu, yoghurt, atau keju.

 

3.Berisiko Alami Anemia Zat Besi

Zat besi dari tumbuh-tumbuhan cenderung sulit diserap oleh tubuh ketimbang zat besi dari sumber hewani.

Jika kadarnya kurang, maka hal tersebut akan memicu anemia. Anemia merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa lelah, letih, lesu, serta menurunnya sistem kekebalan tubuh.

 

4.Berisiko Naiknya Gula Darah

Gula pada buah adalah gula alami yang disebut dengan fruktosa. Namun, jika gula ini dikonsumsi secara berlebihan, hal tersebut akan mengganggu kestabilan gula darah dalam tubuh.

Sebaiknya jangan dikonsumsi lebih dari 25 garam per hari. Jika makan buah dilakukan sebanyak 3 buah sehari, maka setara dengan 25 gram fruktosa.

Kamu bisa saja mengonsumsi lebih dari 3 buah dalam sehari. Nah, hal tersebut yang akan memicu naiknya gula darah dalam tubuh.

 

5.Berisiko Mengalami Defisiensi Lemak

Lemak dalam tubuh tidak seluruhnya jahat. Ada kandungan lemak baik yang penting bagi metabolisme tubuh, seperti asam lemak omega-3.

Lemak baik tersebut diperlukan guna menjaga kestabilan hormon dan mempertahankan fungsi otak dengan baik.

Jika asupannya kurang, maka akan menyebabkan masalah kulit, seperti kulit kering dan bersisik, bahkan dermatitis.

Fruitarian menjadi salah satu langkah yang dipilih banyak orang untuk mendetoksifikasi, sekaligus menurunkan berat badan.

Sebagian lainnya dilakukan karena memiliki pandangan moral untuk tidak membunuh makhluk hidup, tidak terkecuali hewan yang biasa dikonsumsi.

Dengan mengonsumsi buah-buahan, atau sayuran saja, kamu tidak membunuh makhluk hidup manapun, karena buah dipanen dengan cara memetiknya.

Pelaku diet harus menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh serta tidak melakukannya secara berlebihan. Setiap orang memiliki pola dietnya masing-masing.

Selain mengetahui risiko yang bisa dialami, kamu juga perlu mengetahui jenis diet yang diterapkan, agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Jika ingin memutuskan untuk melakukan diet ini, pastikan kamu telah menemui dokter di rumah sakit terdekat untuk melihat kondisi tubuhmu. (*)

 

FOLLOW US