• News

Longsor di Equador Tewaskan 22 Orang dan Puluhan Terluka

Yati Maulana | Rabu, 02/02/2022 08:33 WIB
Longsor di Equador Tewaskan 22 Orang dan Puluhan Terluka Banjir bandang dan tanah longsorr melanda Equador dan menewaskan 22 orang. Foto: Reuters

JAKARTA - Korban tewas menyusul tanah longsor di ibu kota Ekuador, Quito, meningkat menjadi sedikitnya 22 orang, dengan 47 orang dilaporkan terluka sejauh ini. Walikota Santiago Guarderas mengatakan hal itu pada Selasa , 1 Februari 2022, saat regu penyelamat pemadam kebakaran terus mencari rumah dan jalan yang tertutup lumpur.

Hujan deras pada Senin malam menyebabkan genangan air di ngarai dekat lingkungan kelas pekerja La Gasca dan La Comuna, mengirimkan lumpur dan batu ke tempat tinggal dan mempengaruhi penyediaan listrik.

"Sampai sekarang, 22 orang meninggal telah dibawa ke kamar mayat; 47 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis," kata Guarderas kepada wartawan yang dikutip Reuters. "Ada laporan 20 orang hilang," tambahnya.

Angka yang diperbarui lebih tinggi dari yang dilaporkan pada Senin malam, ketika sembilan orang tercatat hilang, dengan 32 terluka.

"Kami melihat sungai hitam besar yang menyeret semuanya, kami harus memanjat tembok untuk melarikan diri," kata warga Alba Cotacachi, yang mengevakuasi dua putrinya yang masih kecil dari rumah mereka. "Kami mencari yang hilang."

Video media sosial menunjukkan sungai berlumpur mengalir melalui jalan-jalan lingkungan, membawa serta pohon, kendaraan, tempat sampah dan bahkan tiang listrik, ketika warga berteriak minta tolong.

Gambar lain menunjukkan beberapa orang diselamatkan dari arus oleh tetangga.

Pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan tanah longsor lebih lanjut. Kantor walikota telah mendirikan tempat penampungan untuk keluarga yang terkena dampak dan telah mulai membersihkan jalan-jalan di kota.

Ekuador menghadapi hujan lebat di beberapa daerah, yang menyebabkan sungai meluap dan mempengaruhi ratusan rumah dan jalan. Curah hujan di Quito pada hari Senin setara dengan 75 liter per meter persegi, angka tertinggi dalam hampir dua dekade.

FOLLOW US