• News

Filipina Perintahkan Selidiki Ancaman Pembunuhan Terhadap Marcos Jr

Yati Maulana | Senin, 31/01/2022 16:59 WIB
  Filipina Perintahkan Selidiki Ancaman Pembunuhan Terhadap Marcos Jr Twitter memblokir 300-an akun yang mempromosikan Ferdinan Marcos Jr di Filipina. Foto: Reuters

JAKARTA - Kementerian Kehakiman Filipina memerintahkan penegak hukum untuk menyelidiki postingan di platform media sosial TikTok yang mengancam akan membunuh kandidat presiden Ferdinand Marcos Jr. Perintah itu dilakukan atas petunjuk yang diterima oleh unit kejahatan dunia maya.

"Jika lelucon bom dapat ditindaklanjuti, demikian juga ancaman pembunuhan, apakah benar atau tidak," kata Sekretaris Departemen Kehakiman (DOJ) Menardo Guevarra kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Charito Zamora, kepala unit kejahatan dunia maya DOJ, mengatakan kantornya menerima "laporan teks" dari seorang warga yang peduli pada hari Jumat tentang posting TikTok yang mengatakan: "Kami bertemu setiap hari untuk mempersiapkan pembunuhan BBM. Bersiaplah."

Zamora mengatakan kantornya telah menyerahkan masalah tersebut ke polisi dan Biro Investigasi Nasional (NBI), dan telah meminta TikTok untuk menyimpan data terkait akun tersebut sementara pihak berwenang melakukan penyelidikan.

Guevarra mengatakan "NBI akan memberikan prioritas perhatian pada setiap informasi yang divalidasi yang berkaitan dengan ancaman terhadap keamanan pribadi setiap calon presiden."

Marcos, juga dikenal sebagai Bongbong dan BBM, adalah putra dan senama dari mendiang orang kuat Filipina Ferdinand Sr. Dia telah muncul sebagai favorit dalam pemilihan presiden 9 Mei.

Kepala staf Marcos, Vic Rodriguez, memuji kementerian kehakiman atas "tanggapannya yang cepat dan tanpa kompromi untuk mengungkap orang-orang di balik ancaman terbuka ini untuk mencelakai dan membunuh calon presiden Bongbong Marcos."

"Meskipun rencana pembunuhan ini mengkhawatirkan, kami tidak takut dengan ancaman seperti itu," kata Rodriguez dalam sebuah pernyataan.

Selain Marcos, mereka yang mengincar kursi kepresidenan termasuk mantan superstar tinju Manny Pacquiao, Wakil Presiden Leni Robredo, dan walikota Manila Francisco Domagoso.