• Gaya Hidup

Jangan Malas Gerak Agar Terhindar Gagal Jantung

Yahya Sukamdani | Minggu, 30/01/2022 06:07 WIB
Jangan Malas Gerak Agar Terhindar Gagal Jantung Ilustrasi gagal jantung. Foto: hellosehat

JAKARTA – Dokter spesialis jantung mengingatkan agar jangan malas bergerak untuk mencegah terkena gagal jantung.

"Mulai aktif bergerak dan tidak berada dalam kondisi malas bergerak (mager). Pandemi COVID-19 bukan suatu penghalang untuk Anda melakukan aktivitas fisik, bisa dilakukan di dalam rumah atau di luar rumah sambil menerapkan protokol kesehatan yang baik," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Kardiometabolik Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA., dalam sebuah webinar, Sabtu (29/1/2022).

Selain itu, pola makan sehat, berhenti merokok dan mengendalikan penyakit dasar yang sudah dialami seperti hipertensi dan diabetes tetap terkendali juga tak kalah penting untuk mengendalikan risiko Anda mengalami gagal jantung.

Menurut Siti, pasien yang sudah memiliki penyakit dasar seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, atau diabetes, bukan hanya harus mencapai kondisi stabil tetapi juga menjaganya.

Khusus pada mereka dengan diabetes, kerusakan pada organ mikro dan makro vaskular harus dikenali secara cepat sehingga dokter dapat memberikan pengobatan optimal dan tak berujung perburukan.

Gagal jantung bukan suatu kondisi yang lebih ringan dari kanker dengan angka kematian akibat gagal jantung tiga kali lipat lebih tinggi.

Di Indonesia, berdasarkan data dari 2130 pasien dari 11 pusat pelayanan jantung terutama di pulau Sumatera dan Jawa diperkirakan prevalensi pasien gagal jantung mendekati lima persen, atau di atas Singapura dan Malaysia yang berada pada angka 4,5 persen.

Angka ini tak berbeda dengan hasil penelitian berjudul "Heart failure across Asia: Same healthcare burden but differences in organization of care" yang dipublikasikan pada International Journal of Cardiology.

Studi itu juga mengungkapkan jumlah penderita gagal jantung di Indonesia yakni sebesar 5 persen dari total jumlah penduduk.

Pada laki-laki dan perempuan ada sedikit perbedaan pada penyebab gagal jantung. Pada perempuan, hipertensi, diabetes menjadi penyebab utama timbulnya gagal jantung. Sementara pada laki-laki, terutama akibat kontribusi penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi dan diabetes.(antaranews)

FOLLOW US