• News

Tawaran Bantuan Helm Jerman Untuk Ukraina Dianggap Lelucon

Yati Maulana | Jum'at, 28/01/2022 12:18 WIB
Tawaran Bantuan Helm Jerman Untuk Ukraina Dianggap Lelucon Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht, tawarkan bantuan 5.000 helm untuk Ukraina menghadapi invasi Rusia. Foto: Reuters

JAKARTA - Jerman akan memasok 5.000 helm militer ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Rusia. Menanggapi tawaran itu, walikota Kiev dan juga mantan petinju juara dunia Vitali Klitschko menganggapnya sebagai "lelucon" yang membuatnya "tidak bisa berkata-kata".

Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan Berlin, yang menghadapi kritik yang berkembang atas penolakannya untuk memasok senjata ke Ukraina seperti yang telah dilakukan negara-negara Barat lainnya, menanggapi permintaan peralatan militer, khususnya helm.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan dia tidak menghakimi keputusan orang lain. "Jelas Inggris telah mengambil pandangan bahwa bantuan mematikan yang bersifat defensif taktis adalah sesuatu yang dibutuhkan Ukraina. Tapi kami tidak duduk menghakimi negara lain," katanya saat berkunjung ke Berlin.

Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina tetapi membantah berencana menyerang tetangganya. Amerika Serikat dan Inggris telah mulai mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.

"Pemerintah Jerman setuju bahwa kami tidak mengirim senjata mematikan ke daerah krisis karena kami tidak ingin menyulut situasi, kami ingin berkontribusi dengan cara lain," kata Lambrecht pada konferensi pers bersama dengan Wallace, yang doilansir oleh Reuters. Dia menambahkan bahwa Jerman juga memasok rumah sakit lapangan ke Ukraina dan masih mencari solusi damai.

Klitschko, mantan juara tinju kelas berat dunia yang tinggal selama bertahun-tahun di Jerman dan sekarang menjadi walikota ibukota Ukraina, tidak terkesan dengan tawaran helm.

"Perilaku pemerintah Jerman membuat saya tidak bisa berkata-kata. Kementerian pertahanan tampaknya belum menyadari bahwa kita dihadapkan dengan pasukan Rusia yang diperlengkapi dengan sempurna yang dapat memulai invasi lain ke Ukraina kapan saja," katanya kepada harian Bild.

"Dukungan macam apa yang akan dikirim Jerman selanjutnya?" dia bercanda. "Bantal?"

Duta Besar Ukraina untuk Berlin, Andriy Melnyk, mengatakan "gerakan simbolis" itu disambut baik tetapi tidak memadai karena negaranya membutuhkan peralatan untuk ratusan ribu tentara, di mana helm bukanlah bagian yang paling dibutuhkan.

"Kami senang bahwa kami dapat melihat setidaknya awal dari perubahan pemikiran," katanya kepada Reuters. "Namun, yang paling kita butuhkan adalah senjata pertahanan."

Wallace menjelaskan bahwa pipa gas Nord Stream 2 bisa menjadi alat penting untuk digunakan melawan Rusia. Jerman telah berhenti secara eksplisit mengatakan akan membatalkan pipa, karena mengangkut gas Rusia ke Eropa, jika terjadi invasi.

"Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin memilih untuk menginvasi Ukraina, dia seharusnya tidak diberi imbalan oleh Eropa yang mendanainya lebih jauh. Dan apa yang dia lakukan dengan pendapatan gas adalah dia mendanai militernya," kata Wallace.

FOLLOW US