• News

108 Tewas, Kantor HAM PBB Kecam Serangan Udara Ethiopia

Yati Maulana | Sabtu, 15/01/2022 20:56 WIB
108 Tewas, Kantor HAM PBB Kecam Serangan Udara Ethiopia Korban serangan udara di Ethiopia. Foto: Reuters

JAKARTA - Kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) menyatakan kekhawatiran atas "beberapa laporan yang sangat mengganggu" terkait serangan udara di wilayah Tigray di Ethiopia. PBB mengatakan setidaknya 108 warga sipil telah tewas sejak awal Januari.

Liz Throssell, juru bicara OHCHR, menggambarkan banyak serangan, termasuk di minibus pribadi, bandara, dan kamp untuk orang-orang terlantar. Dia juga mengungkapkan, setidaknya 59 orang tewas dalam kamp, menjadikannya serangan yang paling mematikan.

"Setidaknya 108 warga sipil dilaporkan tewas dan 75 lainnya cedera sejak awal tahun sebagai akibat serangan udara yang diduga dilakukan oleh angkatan udara Ethiopia," kata Throssell kepada wartawan yang berbasis di Jenewa, seperti dilansir dari Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "patah hati dengan penderitaan rakyat Ethiopia," dan meminta agar pihak-pihak tersebut berhenti berperang. "Semua orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan harus menerimanya secepat mungkin. Saatnya untuk memulai dialog dan rekonsiliasi," tulisnya di Twitter.

Throssell meminta pihak berwenang Ethiopia dan sekutu mereka untuk memastikan perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional yang memerlukan verifikasi bahwa target adalah militer. "Kegagalan untuk menghormati prinsip-prinsip pembedaan dan proporsionalitas bisa menjadi kejahatan perang," katanya.

Juru bicara militer Ethiopia Kolonel Getnet Adane dan juru bicara pemerintah Legesse Tulu tidak menanggapi permintaan komentar atas dugaan serangan tersebut.

Pemerintah sebelumnya membantah menargetkan warga sipil dalam konflik 14 bulan dengan pasukan pemberontak Tigrayan. Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang melawan pemerintah pusat diyakini tidak memiliki kekuatan udara untuk melakukan serangan.

Seorang pejabat Program Pangan Dunia PBB memperingatkan pada pengarahan yang sama bahwa operasinya di Ethiopia utara "akan terhenti" karena pertempuran sengit di dekatnya. "Tanpa makanan, bahan bakar, akses, kita berada di ambang bencana kemanusiaan besar," kata Thomson Phiri dari WFP.

FOLLOW US