• News

PBB: Setidaknya 78 Aktivis HAM Tewas di Kolombia Tahun Lalu

Yati Maulana | Sabtu, 15/01/2022 17:31 WIB
PBB: Setidaknya 78 Aktivis HAM Tewas di Kolombia Tahun Lalu Persidangan Badan Hak Asasi Manusia PBB. Foto: Reuters

JAKARTA - Setidaknya 78 pembela hak asasi manusia tewas di Kolombia pada tahun 2021. Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada Kamis, 13 Januari 2022 juga mengatakan, bahkan kini masih banyak kasus yang masih diverifikasi.

Kekerasan terhadap pembela hak asasi manusia, pemerhati lingkungan, dan aktivis masyarakat yang secara kolektif dikenal di Kolombia sebagai pemimpin sosial, telah menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Presiden Ivan Duque di tengah kritik internasional dan tuntutan agar mereka berbuat lebih banyak untuk menghentikan pembunuhan.

Pemerintah menuduh gerilyawan sayap kiri dari Tentara Pembebasan Nasional, mantan anggota pemberontak FARC yang menolak kesepakatan damai 2016, dan kelompok-kelompok kriminal, beberapa terdiri dari mantan paramiliter sayap kanan, menyerang para aktivis saat mereka berusaha mengendalikan perdagangan narkoba dan area penambangan ilegal.

Diberitakan Reuters, Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) PBB mengatakan telah menerima 202 laporan pemimpin hak asasi manusia yang tewas di Kolombia tahun lalu. Dari jumlah tersebut 78 dipastikan tewas, 39 kasus masih diverifikasi, dan 85 tidak dapat disimpulkan.

Dalam laporan serupa yang diterbitkan pada Maret 2021, OHCHR awalnya mendokumentasikan 53 pembunuhan pembela hak asasi manusia pada tahun 2020, sementara 80 kasus lainnya belum diverifikasi.

Sejak itu, 41 dari kasus yang beredar juga telah diverifikasi, menjadikan jumlah pembunuhan yang dikonfirmasi terhadap pembela hak asasi manusia untuk tahun 2020 menjadi 94, kata juru bicara OHCHR kepada Reuters.

Kelompok hak asasi manusia lokal Indepaz menemukan bahwa 171 pemimpin sosial terbunuh tahun lalu, sementara kelompok internasional Human Rights Watch mengatakan dalam laporan terpisah pada hari Kamis bahwa 500 pembela hak asasi manusia telah terbunuh sejak 2016.

Kolombia juga terkenal dengan bahaya yang dihadapi oleh para pembela tanah dan lingkungan. Selama dua tahun berturut-turut, pada 2019 dan 2020, Kolombia adalah negara paling berbahaya di dunia bagi aktivis semacam itu, menurut Global Witness.

FOLLOW US