JAKARTA - AS, Inggris, Prancis, Irlandia, Albania, dan Jepang mengeluarkan pernyataan bersama menjelang sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas uji coba rudal terbaru Pyongyang.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, dalam sebuah pernyataan tertulis atas nama enam negara, mengatakan "peluncuran rudal balistik 5 Januari DPRK merupakan pelanggaran nyata terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan," mengacu pada nama resmi Korea Utara, Partai Demokrat Republik Rakyat Korea.

Pernyataan itu menggarisbawahi bahwa “pengejaran senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang terus dilakukan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.”

Mendesak Korea Utara untuk mengakhiri program nuklir dan uji coba rudal balistiknya, Thomas-Greenfield mengatakan pemerintah Pyongyang melakukan investasi militer dengan mengorbankan kesejahteraan bangsanya.

"Rakyat Korea Utara terus menderita di bawah rezim otoriter yang ketat dan melalui krisis kemanusiaan yang semakin serius," tambahnya.

Dia juga meminta Korea Utara untuk terlibat dalam dialog yang berarti menuju tujuan denuklirisasi lengkap yang konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan

Korea Utara, yang telah meluncurkan rudal terakhirnya pada Oktober 2021, mengklaim uji coba rudal pada 5 Januari adalah untuk jenis baru rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.(AA)