• News

Presiden Brazil Diminta Tarik Kritiknya Tentang Vaksin

Yati Maulana | Senin, 10/01/2022 09:27 WIB
Presiden Brazil Diminta Tarik Kritiknya Tentang Vaksin Presiden Brazil Jair Bolsonaro dikenal karena keraguannya terhadap vaksin (foto: REUTERS)

JAKARTA - Kepala Regulator Kesehatan Brasil, Anvisa, meminta Presiden Jair Blsonaro yang skeptis terhadap vaksin untuk menarik kembali pernyataan dia yang mengkritik badan tersebut. Kritik disampaikan Bolsonaro atass izin vaksinasi Covid-19 pada anak-anak.

Dalam sebuah surat kepada Bolsonaro yang dipublikasikan Sabtu, 8 Januari 2022 malam, pensiunan laksamana Antonio Barra Torres meminta presiden untuk mendukung pernyataannya bahwa ada "kepentingan" yang dirahasiakan di balik keputusan vaksin atau menarik kembali kata-katanya.

Bolsonaro mengkritik Anvisa pada hari Kamis karena menyetujui penggunaan vaksin pediatrik untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang dibuat oleh Pfizer Inc (PFE.N), dengan mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar tentang anak-anak yang meninggal karena Covid-19. "Ada apa di balik ini? Apa kepentingan para maniak vaksin?" Bolsonaro menyatakan dalam sebuah wawancara radio, seperti dikutip dari Reuters.

Bolsonaro, seorang pemimpin sayap kanan yang membual tentang dirinya sendiri yang tidak divaksinasi dan secara konsisten meragukan kemanjuran dan keamanan vaksin virus corona, mengatakan bahwa suntikan itu dapat memiliki efek samping pada anak-anak, tetapi tidak memberikan bukti.

Anvisa dan regulator kesehatan di seluruh dunia telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk mereka yang berusia 5 tahun ke atas. Menurut dewan sekretaris kesehatan negara bagian, setidaknya 300 anak berusia 5 hingga 11 tahun telah meninggal di Brasil karena Covid-19.

Kantor presiden tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari surat itu, yang datang hanya beberapa hari setelah perbedaan lain antara Bolsonaro dan militer. Tentara Brasil berbeda dari presiden pekan lalu tentang cara menangani Covid-19. Itu memerintahkan tentara untuk divaksinasi, memakai masker dan menjaga jarak sosial, dan memperingatkan mereka agar tidak menyebarkan berita palsu tentang pandemi.

FOLLOW US